Selasa, 11 Januari 2011

Bab 6 BAGAIMANA MENYAMPAIKAN PENAWARAN

YANG SANGAT MENARIK DAN DAPAT DIPERCAYA KEPADA CALON PEMBELI YANG TEPAT.

1. PUBLISITAS
    a. harus layak berita.
    b. kirim kepada lebih dari 1 majalah.
    c. tulis dalam surat pengantar.
    d. follow up dengan telepon.

2. REFERRAL
    yang menyuruh market bukanlah kita sendiri.
    contoh: member get member (ajakan dari teman).
                program bacok buntut (angsuran terahir dianggap lunas apabila mengajak teman)
    Referral yang baik adalah datang dari orang yang tulus, terkesan dan puas karena produk/
    jasa memang unggul.

3. ENDORSEMENT
    artinya satu orang mengajak seribu orang, dengan cara memberikan penawaran
    yang mengejutkan (sesuatu yang shocking). contoh:
    "Atasan saya akan membunuh saya, bila saya memberikan penawaran ini."

4. ADVERSITING
   

Senin, 10 Januari 2011

Bab 5 BAGAIMANA MEMPERMUDAH TRANSAKSI

 


1. MEMPERMUDAH CARA PEMBAYARAN
     a. menerima  segala jenis pembayaran cash atau kredit,
         mata uang asing, debet, transfer.
     b. mengizinkan cicilan atau boleh mengangsur.
     c. memperkecil uang muka
     d. tanpa uang muka

2. MEMPERMUDAH CARA PEMESANAN
    a. bisa pesan melalui email.
    b. bisa pesan melalui sms.
    c. bisa pesan melalui  fax.
    d. bisa pesan melalui  telepon.
    e. bisa pesan melalui  agen.
    f. bisa pesan melalui  sales.
    g. bisa pesan melalui  pelanggan yang sudah beli.
    h. bisa pesan melalui  website.
    i. bisa pesan melalui  surat.
    j. bisa beli langsung di tempat

3. MEMBERI PERINTAH YANG JELAS APA YANG ANDA INGINKAN
     a. datang ke toko anda hari ini juga.
     b. Telpon sekarang juga.
     c. Klik tombol pesan.
     d. Fax formulir pemesanan.
     e. email ke anda dalam waktu 24 jam.

4. MEMPERMUDAH CARA MENDAPATKAN BARANG/ JASA
    a. bebas ongkos kirim.
    b. banyak distributor.
    c. ketersediaan produk/ jasa.

Minggu, 09 Januari 2011

Bab 4. BAGAIMANA MENCIPTAKAN PENAWARAN

YANG MENGURANGI ATAU MENIADAKAN KEBERATAN/ KESENGSARAAN/ RESIKO/ HAL-HAL YANG NEGATIF

1.GARANSI
   a. Money back guarantee
       Karena
       pada kenyataannya sungguh jarang orang yang tidakpuas meminta uang kembali.
   b. Rusak ganti baru.
   c. Garansi rusak, service gratis.
   d. Garansi sparepart.
   e. Garansi service gratis + sparepart gratis
   f.  Garansi beli kembali dengan harga turun 10% / 15% setelah 1 tahun.
   g. Garansi tukar barang ongkos kirim kembali barang kami tanggung.

2.ASURANSI
  a. Gratis asuransi jiwa senilai ....................
  b. Gratis asuransi kehilangan
  c. Gratis asuransi kerusakan
  d. Diskon ........% untuk perpanjangan asuransi

3.COBA SEBELUM BELI
   a. coba gratis sebelum beli.
   b. bawa pulang beberapa produk pakai mana saja yang sekiranya menarik,
       beli yang suka,
       kembalikan yang tidak suka,
       tidak perlu bayar,
       walaupun dipakai/ sudah dipakai sebagian.

4.FREE SAMPLE
   a. gratis produk atau jasa dalam ukuran kecil.
   b. gratis produk atau jasa dalam ukuran normal.

5.YANG MENJUAL BISA DIPERCAYA
   a. penampilan
   b. gelar/ jabatan
   c. catatan prestasi
   d. terkait dengan nama besar
   e. edifikasi (orang lain membicarakan kita dengan segala hal positif)

6.BELAJAR ILMU SALES MAGIC
   Semua ditunjukka agar penjual dipercaya dan terjadi penjualan berkesinambungan.

7.TUNJUKKAN HASIL
   a. before .......... after ...........
   b. demo
   c. beri bukti hasil dari produk dan jasa yang ditawarkan dengan studi kasus

8.GEBYAR BERDASARKAN HASIL
  a. bayar bila mencapai target tertentu, gratis bila tidak.
  b. bayar 100% bila mencapai target 100% atau lebih,
      bayar proporsional bila tidak mencapai target.
  c. bayar 50% lebih dahulu, sisanya bila mencapai target.
  d. gratis produk dan jasa, bayar fee berdasarkan komisi sekian % dari hasil
  e. bila mencapai target bayar pakai saham, bila tidak mencapai target,
      bayar saham secara proporsional.

9.FREE SUPPORT
  a. dikirim ahli produk/ jasa sampai bisa pakai produk/
      jasa sampai jangka waktu tertentu.
  b. boleh mengulang gratis/ sampai jangka waktu tertentu.
  c. boleh datang bertanya/ sampai jangka waktu tertentu.
  d. boleh konsultasi melalui email/ telepon sampai bisa/ sampai jangka waktu tertentu.
  e. mendapat training gratis untuk follow up.

10.FREE PEMASANGAN

11.TESTIMONI
  

Sabtu, 08 Januari 2011

Bab 3 BAGAIMANA MENCIPTAKAN PENAWARAN

YANG MENINGKATKAN KENIKMATAN/ PERCEIVED VALUE/ RETURN ON INVESTMENT (ROI)/ HAL-HAL YANG POSITIF

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH
1.Berhadiah aksesoris yang masih terkait dengan produk/ jasa yang dijual.
   contoh: handphone berhadiah sarungnya, software, tali gantungan.
2.Berhadiah produk/ jasa sejenis yang masih terkait dengan produk/ jasa yang dijual.
   contoh: beli piring berhadiah mangkok, beli sepatu berhadiah sandal.
3.Berhadiah produk/ jasa yang tidak ada hubungannya dengan produk/ jasa yang dijual.
   contoh: beli emas 2 gram berhadiah payung, beli kartu ATM berhadiah mug.
4.Melakukan undian berhadiah.
   contoh: Gebyar BCA, beli mobil diundi mobil.

Kunci dalam memberi hadiah
   hadiah yang mahal/ kesannya mahal padahal barang atau produk dibeli dengan harga murah/ gratis (karena dibeli dari grosir/ pabriknya/ sponsornya).

BAGAIMANA MEMBERI HADIAH TANPA MENGURANGI MARGIN, TAPI MALAH MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN HADIAH?
1. Cari hadiah yang mahal/ kesannya mahal.
2. Kemudian diberi syarat
    untuk pembelian dalam jumlah tertentu pembeli dapat beli hadiah dengan harga murah.
3. Diberi batas waktu.

Contoh praktik
1. kita memberi hadiah bisa lebih untung karena hadiah dijual.
    contoh: beli 5 gram emas berhadiah kaos dengan hanya menambah Rp.2000 rupiah saja.
               (sementara harga grosir kaos adalah Rp.1700 sehingga untung Rp.300 per kaos)
2. Pompa bensin "Shell" menjalankan program
   "Bagi pembelian 20 liter boleh membeli mobil-mobilan Ferarri terdiri dari 6 varian @Rp.29.500"
    Padahal harga di China (pabrik mobil-mobilan Ferrari dijual sekitar seharga Rp.8.000).
    Program diberi batas waktu, dan setelah batas waktu habis, kelangkaan mobil-mobilan terjadi, dan
    harga kembali dinaikkan.
3. Membuat paket dua produk/ jasa dengan harga satu.
    Program ini dijalankan dengan membeli dan membayar penuh barang hari ini dan mendapat
    voucher belanja senilai yang sudah dibayar. Jadi, dikemudian hari pelanggan bisa belanja dengan
    voucher tersebut seolah mendapat diskon 100%.
4. Membuat paket lebih besar dengan harga lebih murah.
    contoh: sebuah perusahaan lokal paling laris di daerahnya karena mengandung nilai tambah
               satu unsur khas yang tidak ada di produk lain. Suatu hari ada perusahaan multinasional
               yang ingin meramaikan unsur khas tersebut. Perusahaan lokal ini mengetahui, dan
               meluncurkan paket setahun cairan pembersih dengan harga lebih murah plus bonus 3 botol
               1 literan. Akibatnya perusahaan multinasional tidak laku, karena orang sudah memiliki
               produk perusahaan lokal untuk 15 bulan. 
5. Membuat produk/ jasa endorsement
    contoh: handphone motorola dengan Dolce dan Gabbana.
6. Membuat paket Banyak Produk dengan Harga Total Jauh Lebih Murah Dibandingkan dengan
    harga eceran.
    contoh: harga diskon untuk jumlah pembelian yang banyak.
7. Menjelaskan keunggulan produk/ jasa sejenis dengan bukan menjelekkan produk dan jasa lain.
8. Menjelaskan detail proses pembuatan yang unggul.
9. Menjelaskan detail features.
10. Menjelaskan detail benefits.
               

Jumat, 07 Januari 2011

Bab 2 FOKUS MARKETING REVOLUTION

MENCIPTAKAN PENAWARAN YANG BEGITU MENARIK DAN BISA DIPERCAYA

Ketika menerima penawaran, dia akan bertanya pada diri sendiri:
1. Apa yang anda tawarkan?
2. Berapa harganya?
3. Apa benefit nya untuk saya?
    a. apakah kenikmatan yang ditawarkan lebih besar daripada kesengsaraan yang harus diberikan?
    b. apakah nilai yang didapat lebih besar dari nilai yang harus dikeluarkan?
    c. apakah perceived value yang ditawarkan lebih besar daripada resiko yang dijalani?
    d. apakah laba yang dihasilkan dari investasi lebih besar daripada uang yang harus dibayarkan?
4.Kenapa saya harus percaya kepada anda?
5.Kenapa saya harus beli sekarang?

Orang selalu menimbang antara positif dan negatif. Bila positifnya lebih besar maka kemungkinan membeli akan lebih tinggi.

Penawaran sangat menarik dan bisa dipercaya dibuat dengan:
1. Meningkatkan Kenikmatan/ hal-hal yang positif
2. Mengurangi/ meniadakan keberatan/ hal-hal yang negatif.

Baca di Bab selanjutnya....

Kamis, 06 Januari 2011

Bab 1 MARKETING REVOLUTION

Menurut Tung:
Tujuan marketing adalah
   Menukarkan nilai tambah yang ada ke sebanyak mungkin pembeli, sesering mungkin sehingga pembeli untung, penjual untung.

Dua Aliran Marketing:
1. Aliran Mengingatkan/ Branding/ Institutional Marketing/ Awareness
    Kelemahan: biaya iklan sangat besar dan tidak menghasilkan penjualan.
    Aliran ini merupakan Open Marketing (biaya marketing tidak bisa diukur dengan hasil penjualan)
2. Aliran Menawarkan/ Direct Response Marketing
    Biaya marketing dikeluarkan dengan efektif dan efisien.
    Aliran ini merupakan Close Marketing (biaya marketing bisa diukur dengan hasil penjualan).
    Hal terbaik dari aliran ini adalah biaya marketing bisa unlimited.

Definisi Ilmu Marketing
Ilmu menyampaikan kepada target market sehingga terjadi penjualan yang berkesinambungan.
Definisi Ilmu Marketing Revolution
Ilmu menyampaikan kepada target market sehingga terjadi penjualan yang berkesinambungan secara cepat dan besar.

Mark Joyner
Pokok yang paling penting dalam BISNIS bukan kantor, bukan Mr. Hi Tech, bahkan bukan produk/ jasa, melainkan PENAWARAN. BISNIS belum ada sebelum PENAWARAN.

 

video

Rabu, 05 Januari 2011

MARKETING REVOLUTION (Daftar Bahasan)

Penulis: Tung Desem Waringin

Daftar Bahasan
Bab 1
MARKETING REVOLUTION
Definisi Marketing
Definisi Marketing Revolution

Bab 2
FOKUS MARKETING REVOLUTION
menciptakan Penawaran yang Begitu Menarik dan bisa dipercaya

Bab 3
BAGAIMANA MENCIPTAKAN PENAWARAN YANG MENINGKATKAN KENIKMATAN/ PERCEIVED VALUE/ ROI/ HAL YANG POSITIF
Meningkatkan Nilai Tambah
 Ide kredit Motor
 Ide Toko Mas 1
 Ide Perbankan
Bagaimana Memberi Hadiah Tanpa Mengurangi Margin, Malah Mendapat Untung Dari Penjualan Hadiah
 Ide Toko Mas 2
 Ide Pompa Bensin "Ada Hiu"
 Ide untuk Minuman

Bab 4
BAGAIMANA MENCIPTAKAN PENAWARAN YANG MENGURANGI ATAU MENIADAKAN KEBERATAN/ KESENGSARAAN/ RESIKO/ HAL-HAL YANG NEGATIF
 Mengurangi/ mendiadakan Keberatan/ Nilai-nilai kurang
  Garansi
  Asuransi
 Coba Sebelum Membeli
   Ide Penjualan Kuda Poni
   Ide MLM
 Free Sample
   Ide Penjualan Makanan
 Yang Menjual Bisa Dipercaya
 Tunjukkan Hasil
 Bayar Berdasarkan Hasil
 Free Support
 Testimoni
   Ide Mendapatkan Testimoni

Bab 5
BAGAIMANA MEMPERMUDAH TRANSAKSI
 Mempermudah Cara Pembayaran
 Mempermudah Cara Pemesanan
 Memberi Perintah Yang Jelas Apa yang Anda Inginkan
 Mempermudah Cara Mendapatkan Barang/ Jasa

Bab 6
BAGAIMANA MENDAPATKAN PENAWARAN SANGAT MENARIK DAN DAPAT DIPERCAYA KEPADA CALON PEMBELI YANG TEPAT
 12 Pilar/ Cara Menyampaikan Penawaran sangat Menarik dan Dapat Dipercaya Kepada Target Market Kita
 Pilar Pertama: Public Relation, Publisitas atau Press Release
 Pilar kedua: Referral
 Pilar Ketiga: Endorsement
 Pilar Keempat: Advertising
 Pilar Kelima: Direct Mail
   Ide Apotik
 Pilar Keenam: Direct Sales
 Pilar Ketujuh: Direct Agent
 Pilar Kedelapan: Host Beneficiary
   Ide untuk Dokter
   Ide untuk Mobil Mewah
 Pilar Kesembilan: Telemarketing
 Pilar Kesepuluh: Joint Venture
 Pilar Kesebeas: Memberikan Seminar
 Pilar Keduabelas: Canvasing/ Booth
Susunan/ Urutan Penyampaian Penawaran yang sangat Menarik dan Dapat Dipercaya Kepada Calon Pembeli Yang Tepat
Bagaimana Meningkatkan Penjualan Anda sampai 31.500% Tanpa Biaya Tambahan
Bagaimana Menjual Produk/ Jasa Anda Dalam 3 Detik/ kurang

Bab 7
TUJUH JURUS MARKETING REVOLUTION
Jurus 1: Fokus pada USP
Jurus 2: Melakukan Enam Usaha Marketing
 Cara Memperbanyak Lead (calon Konsumen)
 Mengubah Calon Konsumen Menjadi Konsumen
 Memperbesar Pembelian Per Konsumen
 Memperbanyak Konsumen Memberi Referensi
 Meningkatkan Margin
Jurus 3: Semua Tindakan Harus Terukur dan Tes yang Terkecil Lebih Dahulu
 Hati-hati Terhadap Statistik
 Cara perhitungan Usaha Marketing
Jurus 4: Faktor Kali
Jurus 5: Produktifitas Terkait dengan Penghasilan
 Ide Toko Handphone
Jurus 6: Tehnik Monitoring yang Sudah Teruji Untuk Meningkatkan Penjualan Anda 20-30 kali lipat
Jurus 7: Harga itu Harus yang Paling Murah atau Gelap
Bagaimana Agar Penjualan Kita Bisa Meningkat Hingga 2000% dalam Waktu Kurang dari 6 bulan bahkan pada Waktu Resesi

Bab 8
ENAM KEBUTUHAN PENTING MANUSIA
 Manusia membutuhkan Kepastian dan Kenyamanan
 Manusia membutuhkan Variasi atau Ketidakpastian
 Manusia membutuhkan Kebutuhan akan Kesamaan/ Love, Connection, Reletionship
 Manusia juga membutuhkan Sesuatu yang Eksklusif atau Berbeda
 Selanjutnya Manusia juga membutuhkan Rasa Berarti (bermakna) dalam Hidupnya

Bab 9
JURUS-JURUS MARKETING YANG INSPIRASIONAL
 Jurus Funneling
 Jurus Badawi
 Jurus Orchad Road
 Jurus Kentucy
 Jurus Marketing ala Narkoba
 Jurus Anak Goblok

Bab 10
TUJUH HUKUM PSIKOLOGIS MARKETING REVOLUTION
 Hukum Psikologis Mahal = Bagus
 Hukum Psikologis Timbal Balik
 Hukum Psikologis Ikut-Ikutan
 Hukum Psikologis Perbandingan
 Hukum Psikologis Keterbatasan
 Hukum Psikologis Ya Kecil
 Hukum Psikologis Karena

Bab 11
BAGAIMANA MENGGUNAKAN ILMU MENGINGATKAN
 Bagaimana Menjual Racun yang Tidak Enak Rasanya dan Membuat Orang Kecanduan Racun Tersebut
 Bagaimana Membuat Antipatinya

Bab 12
BAGAIMANA KAYA MELALUI MARKETING
 Seminar Financial Revolution
 Seminar Life Revolution
 Seminar Sales dan Marketing Revolution
 Seminar Property Rich Revolution
 Seminar Business Revolution
 Seminar Training For Fairwalks Trainers
 Seminar Internet Marketing Boot Camp
 Seminar World Internet Academy
 Seminar Options Trading
 Seminar Superteen Holiday Camp
 Seminar Super Parents
 Seminar Smart Kids

Selasa, 04 Januari 2011

Wawancara KUA


Wawancara dengan ketua KUA daerah B Bapak Y ( tidak bersedia dicantumkan nama daerah dan nama asli )
Pewawancara          : P
Kepala KUA              : Y
P      : Assalamu’alaikum, perkenalkan bapak, saya Philosofia, dari Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Psikologi, saya di sini ingin menanyakan sedikit mengenai Undang-undang No. 1 tentang pernikahan. Apakah bapak bersedia meluangkanwaktu sejenak ?
Y      : Baiklah, tapi saya minta nama saya diberi inisial saja.
P      :  Jika memang bapak menginkan hal tersebut, kalau begitu nanti saya akan menuliskan inisial bapak saja. Langsung ke pertayaan pertama pak, menurut bapak, apakah UU RI No.1 tahun 1974 tentang perkawinan terdapat pertentangan dengan hukum Islam ?
Y      : Tidak ada kontrofersi, apabila ada kontrofersi tentu tidak dibuat perundang-undangannya. Kan Undang-undang dalam proses pembuatannya tidak diputuskan oleh sembarang orang, dan mereka pastilah orang-orang yang lebih memahami hukum Islam.
P      : Bagaimana menurut bapak mengenai peristiwa Syeh Puji ?
Y      : Dia melanggar Undang-undang.
P      : Mengapa bapak mengatakan demikian ?
Y      : Menikahi seorang gadis yang belum berusia pantas menikah, yaitu usia 16 tahun yang disarankan oleh undang-undang negara.
P      : Hanya itu saja ?
Y      : Tidak, dia juga tidak mencatatkan pernikahannya di KUA, berarti melakukan pernikahan siri.
P      : Berkaitan dengan Undang-undang, apakah pernikahan tersebut sah ?
Y      : Tentu tidak.. dan bisa dibatalkan oleh KUA setempat.
P      : Mengapa bisa dibatalkan ?
Y      : Nah.. kan sudah tercantum dalam pasal 2 a 1 yang mengatakan bahwa pernikahan harus dilaksanakan menurut hukum masing-masing agamanya dan harus dicatat menurut UU yang berlaku, jadinya ya.. hal yang bertentangan dengan undang-undang, makanya bisa dibatalkan. Apalagi tidak ada petugas yang mencatat, maksud saya petugas KUA, meskipun katanya disaksikan oleh orang banyak.
P      : Maaf sebelumnya Pak setahu saya dalam hukum Islam nikah siri itu tetap sah, bagaimana menurut bapak sendiri ?
Y      : Wah.. kalau itu saya kurang tahu, tanya lainnya saja...
P      : Tadi bapak juga mengatakan bahwa usia pantas menikah bagi wanita adalah 16 tahun minimal, lalu bagi pria bagaimana ?
Y      : 19 tahun.
P      : Apakah itu suatu keharusan ? bagaimana pertimbangan yang diambil sehingga diputuskan usia 16 tahun wanita dan 19 tahun pria ?
Y      : Ya harus. Pertimbangannya kan mudah aja. Kalau laki-laki usia segitu diharapkan sudah layak mencari pekerjaan, apapun jenis pekerjaan yang bisa menerimanya, lagipula wajib belajar kan 9 tahun sudah terlewati, begitu juga bagi si wanita.
P      : Nah.. misalnya belum bekerja ataupun belum selesai jenjang pendidikan, berarti belum bisa menikah ya Pak ?
Y      : Asalkan sudah 16 tahun dan 19 tahun.
P      : Seingat saya tadi bapak menjelaskan alasan angka 16 dan 19 diambil berkaitan dengan jenjang pendidikan ?
Y      : O.. itu kan hanya alasan yang saya kira-kira saja, mungkin seperti itu, tapi dalam undang-undang jenjang pendidikan dan pekerjaan tidak  menjadi pertimbangan sah tidaknya menikah. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai alasan angka 16 dan 19 dipilih.
P      :  Bagaimana menurut undang-undang mengenai usia baligh ?
Y      : Ya seperti saya sebutkan tadi, usia 16 dan 19 tahun.
P      : Dalam hukum Islam seorang dikatakan baligh apabila terdapat tanda-tanda fisik apakah hal tersebut tidak dibahas dalam undang-undang pernikahan ?
Y      : Saya kurang tahu..yang penting usianya saja jadi patokan.Saya juga tidak hafal seluruh isi Undang-undang.
P      : Ada berapa Bab dan pasal dalam Undang-undang ini ?
Y      : Setahu saya ada 16 Bab dan 67 Pasal.
P      : Bolehkah sekiranya saya meminjam sebentar buku undang-undang tersebut ?
Y      : Di buku ini tulisannya kecil-kecil, lebih baik nanti kalian saya kasih print outnya saja lebih jelas.
P      : Terimakasih Pak, maaf merepotkan. Kembali ke pertanyaan selanjutnya, apabila ada yang menikah di bawah usia tersebut karena suatu hal, apakah pernikahannya tetap dapat dilaksanakan ?
Y      : O... itu ada pengecualian, maksud mbak sudah SIP kan ?
P      : SIP ?
Y      : Sudah Isi Perutnya.. ( Hahahaha ) ya itu harus ijin melalui pengadilan.
P      : Berarti langsung bisa dinikahkan ? Dalam kondisi mengandung ?
Y      : Ya asalkan belum keluar bayinya...
P      : Tidak menunggu hingga bayinya dilahirkan ?
Y      : La kalo bayinya sudah lahir dahulu justru pernikahannya tidak sah. Anak dianggap tidak mempunyai bapak, meskipun si lelaki bersedia bertanggungjawab menikahinya.
P      :  Bagaimana menurut undang-undang mengenai poligami ?
Y      : Pastinya sama dengan hukum Islam, boleh melakukan poligami, dengan berbagai syarat. Maaf sekali, saya potong waktunya, saya masih ada urusan lain.
P      :  Baiklah Pak, terimakasih sekali atas batuannya. Wassalamu’alaikum



Sebelum bertemu dengan bapak kepala KUA, wawancara dilakukan kepada ibu Murni bagian pendaftaran KUA daerah B
Pewawancara          :  P
Ibu Murni                   :  M
P         : Assalamu’alaikum, perkenalkan ibu, saya Philosofia, dari Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Psikologi, saya di sini ingin menanyakan sedikit mengenai Undang-undang No. 1 tentang pernikahan. Apakah bapak bersedia meluangkan waktu sejenak ?
M      : Saya kurang tahu mengenai isi undang-undang tersebut, tanyakan kepada bapak ketua KUA atau penghulu saja ya..ditunggu saja, tadi barusan ngijabin orang, sudah berangkat dari tadi, sebentar lagi juga kembali ke kantor.
P      : Begini bu, dalam tugas yang diberikan dosen saya, selain kepala KUA juga diminta untuk bertanya kepada staff KUA, bagaimana, ibu bersedia saya wawancarai ?
M      : O.. gitu, tapi setahu saya saja ya, saya gak disuruh menyebutkan isi pasalnya satu-persatu kan ? Memangnya tugas mata kuliah apa mbak?
P      : Tidak kog bu.. saya hanya ingin tahu sedikit saja, tugas mata kuliah Studi Islam 3.
M      : La dosennya siapa tho ?
P      : Bu Misma Kasim. Langsung saya bertanya ya bu ? Maaf nama ibu siapa ya ?
M      : Ya silahkan saja. Saya Murni.
P      : Setahu ibu isi undang-undang tersebut mengatur apa saja dalam pernikahan, tanpa pasal dan isi detailnya juga tidak apa-apa ?
M      : Apa ya.. takut salah mbak.. mungkin tentang yang sering kita urusin.. misalnya syarat nikah gitu.
P      : Syaratnya setahu ibu apa ?
M      : Yang laki-laki 19 tahun dan perempuannya 16 tahun.
P      : Apakah ibu mengetahui syarat menikah yang sesuai dengan Islam ?
M      : Kalo itu saya rasa sama kog dengan yang tercantum di undang-undang.
P      : Jadi menurut ibu, usia 16 dan 19 tahun sudah baligh ?
M      : Iya tho mbak.. kan sudah dewasa.
P      : Apakah baligh dalam hukum Islam maksudnya usia 16 dan 19 tahun ?
M      : Wa.. lah saya kan bukan ahli agama, setahu saya sih gitu.
P      : Bagaimana undang-undang mengatur tentang poligami ?
M      : Ya sama dengan hukum Islam, cuman kalo pegawai negri kalo gak salah sih dibatasin gak sampai 4 gitu, tapi saya juga kurangtahu pasti lho mbak, belum ada yang poligami daftar di daerah sini.
P      : Bagaimana jika menikah belum mencapai usia tersebut ?
M      : Harus ada surat ijin nikah dari orang tua mbak.. tapi kalo kebobolan ( sudah hamil terlebih dulu-red ) ya lewat pengadilan dulu.
P      : Apakah pernikahan dilangsungkan dalam kondisi si wanita tengah mengandung ?
M      : Biasanya sih gitu mbak, malahan ada yang setelah ijab selesai langsung melahirkan.
P      : Tetap sah bu ?
M      : Ya sah no mbak, kan dinikahkan di sini, di hadapan petugas KUA dan langsung dicatat.. kalau setelah melahirkan, malah berarti gak sah.
P      : Mengapa gak sah ?
M      : Nah kan biasanya gitu, saya gak tahu-menahu sih mbak, kaitannya dengan undang-undang, lah pak penghulu yang nikahkan disaksikan kepala KUA sudah bilang sah.
P      : Bagaimana jika menunggu hingga melahirkan ?
M      : Justru kalo gak segera dinikahkan, kalo anak yang lahir perempuan, di akta kelahirannya tidak dicantumkan nama ayah, walaupun si ibu nikah lagi, dan anak ini gak punya wali nikah.
P      : Lalu mengenai Syeh Puji itu bagaimana menurut ibu ?
M      : Itu jelas gak sah kan mbak, dilihat dari usia saja sudah tidak sependapat.
P      : Bagaimana dengan nikah sirrinya ?
M      : Menurut saya ini mbak.. nikah sirri itu gak didaftarkan di KUA, sehingga tidak ada saksi hukum negaranya, ya gak sah otomatis.
P      : Secara tidak langsung ibu mengatakan nikah sirri tidak sah menurut undang-undang ?
M      : Tadi kan saya katakan, saya gak tahu hukum undang-undangnya.. kan setahu saya saja mbak..
P      : Oya.. maaf bu.. Selain hal tersebut apa yang ibu ketahui ?
M      : Saya rasa semua staff di sini hanya tahu itu aja mbak.. percuma juga mbak tanya satu-persatu, ya kan Pak ? ( menanyakan pada staff yang duduk di sebelah beliau- bapak tersebut mengiyakan, bahkan mempersilahkan menanyakan langsung kepada bapak penghulu saja- red pen ).
P      : Baiklah bu, saya rasa cukup sekian, terimakasih atas bantuannya, maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan, saya mohon maaf.

Wawancara kepada orang yang berkepentingan dengan KUA ( menggunakan inisial nama untuk menjaga kerahasiaan.
1. Pewawancara      :  P
    Sdri                         :  D
P         : Assalamu’alaikum, perkenalkan ibu, saya Philosofia, dari Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Psikologi, saya di sini ingin menanyakan sedikit mengenai Undang-undang No. 1 tentang pernikahan. Apakah mbak bersedia meluangkan waktu sejenak ?
S      : Maaf saya kurang tahu mengenai undang-undang itu, tanya yang lain saja..

2. Pewawancara      :  P
    Sdri                         :  E
P         : Assalamu’alaikum, perkenalkan ibu, saya Philosofia, dari Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Psikologi, saya di sini ingin menanyakan sedikit mengenai Undang-undang No. 1 tentang pernikahan. Apakah mas bersedia meluangkan waktu sejenak ?
E      : Wa’alaikumsalam Ya, tapi saya gak tau apa-apa lho..
P      : Setahu mbak saja, bagaimana ?
E      : Ya sudah, tanya apa ? asal jangan isi undang-undang, saya jelas gak tau..
P      : Mbak menurut mbak syarat pernikahan itu apa saja ?
E      : Ini menurut saya dan setahu saya aja, syaratnya mampu jasmani rohani, trus apa lagi ya, udah usianya  nikah kalik, oya seagama  juga.
P      : Cuman itu saja ?
E      : Setahu saya tho ? ya itu aja
P      : Lalu kalau pernikahan syeh Puji bagaimana ?
E      : Ya suka-suka mereka, gak ada paksaan tho ? lagi pula itu masuk wilayah ’private pernikahan’hehe jadi gak ikut-ikutlah menjudge, misalnya ikut campur masalah orang lain .
P      : Sah tidak dalam hukum Islam menurut mas ?
E      : Ya.. gimana ya.. kontrofersial banget sih.. bagi saya sih sah aja, kan katanya nikahnya diumumkan. Sudah ya.. saya masih ada urusan..
P      : Trimakasih mbak.

3. Pewawancara      :  P
    Sdri                         :  A

P         : Assalamu’alaikum, perkenalkan ibu, saya Philosofia, dari Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Psikologi, saya di sini ingin menanyakan sedikit mengenai Undang-undang No. 1 tentang pernikahan. Apakah mbak bersedia meluangkan waktu sejenak ?
A      : Tapi aku gak tahu isi undang-undang itu. Mau tanya apa ? kalo aku bisa jawab, aku jawab
P      : Menurut mbak nikah siri itu bagaimana ?
A      : Sah menurut agama dan tidak sah menurut undang-undang.
P      : Mengapa demikian menurut mbak.
A      : Simpel.. karena yang dinikahi di bawah umur. Itu aja ya..
P      : Terimakasih banyak mbak..

4. Pewawancara      :  P
    Sdri                         :  S
P         : Assalamu’alaikum, perkenalkan ibu, saya Philosofia, dari Universitas Ahmad Dahlan, Fakultas Psikologi, saya di sini ingin menanyakan sedikit mengenai Undang-undang No. 1 tentang pernikahan. Apakah mbak bersedia meluangkan waktu sejenak ?
S      : Oke.. tanya apa ?
P      : Menurut mbak, nikah sirri itu sah atau tidak ? misalnya saja pernikahan syeh Puji
S      : Menurut agama pernikahan itu sah karena sudah memenuhi syariat agama, mengenai umur istrinya, banyak wanita-wanita jaman dulu yang nikah dini. Namun dalam segi keabsahan untuk reproduksi, istri belum cukup umur, Jadi jika dilihat dari tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk mengikatkannya hubungan dua manusiadalam ikatan halal, pernikahan mereka sah. Namun sebaiknya keinginan atau tujuan mempunyai keturunan ditunda dulu.
P      : Berarti tetap sah menurut agama ya mbak ?
S      : Iya, tapi saya dengar menurut undang-undang gak sah.
P      : terimakasih mbak.

Kesimpulan :
               Setelah mengadakan wawancara dengan berbagai pihak, disimpulkan bahwa dalam perundang-undangan dikatakan bahwa batas usia boleh menikah adalah 16 tahun putri dan 19 tahun putra, padahal pengertian baligh dalam hukum Islam tidak menggunakan patokan usia. Pernikahan sirri di dalam undang-undang dikatakan tidak sah karena tidak terdaftar dalam catatan pernikahan Negara, sedangkan dalam Islam, nikah sirri tetap sah.














Senin, 03 Januari 2011

Jangan Sedih

Indah Dewi Pertiwi

ku tak berusaha sadarkanmu
bahwa hanyalah diriku
yang paling mencintaimu
sampai nanti


tapi tak pernah kamu mengerti
tetap kamu ingin putus
untuk lebih memilihnya
daripada kamu memilih ku selama hidupmu


reff:
jangan sedih bila aku nanti
dapatkan kekasih yang lain
yang lebih sempurna dibanding kamu
yang pasti ku lupa


sungguh kamu pasti menyesali
keputusanmu saat ini
tuk meninggalkanku, melepaskanku
yang tak mungkin lagi kembali


tapi tak pernah kamu mengerti
tetap kamu ingin putus
untuk lebih memilihnya
daripada kamu memilih ku selama hidupmu


repeat reff [2x]


Kiroro

*Hora.. ashimoto o mi.. tegoran en..
  kore ga anata no ayumu michi
  hora.. mae wo mitegoranhen
  are ga anata no mirai...
        haha ga kureta.. takusan no yasashisa
        ai.. wo.. idaa ite.. ayume to kurikaeshita
        ano to ki wa mada... osanakute imi nado shiranai
        fuan ni naru to.. te wo nigiri..
        issho ni ayundekita
    **sono yashashisha wo.. toki ni wa iyagari
        hanareta haha e sunao ni narezu
 * repeat
** repeat
* repeat
 mirai e. mukaate.. yukuuri to aruite yukou...

Minggu, 02 Januari 2011

Kepasrahan diri

Allahu Rabbi...
Ya Rahman Ya Rahiim..
Ya.. Habibib..
Ya 'Aziz...

Hamba berserah hanya pada-Mu..
Memuja namaMu nan Agung Tiada tara...
Menghambakan diri senantiasa padaMu
Ya... Khaliq...

Engkau pemilik segala yang ada
Engkau Maha dari segala Maha
Engkau Tiada tertandingi
bahkan..
AsmaMu tak sanggup hamba tiru..

Allah...
berpuluh kali hamba menyebut asma-Mu..
hamba yaqin Engkau tiada tuli
apalagi buta dan tertidur

Hamba hanyalah insan penuh nista
nan selalu ingin bersujud di kaki cinta-Mu

Hamba ingin segera bersua dengan segala kasih-Mu
hamba bermohon pada-Mu
Ampunilah dosaku...

Aaaamiin

Sabtu, 01 Januari 2011

MENGEMBANGKAN KONTROL DIRI

Disusun Oleh :
                               Dessy Fesfitha Sari                               
                        Clara Shinta                                         
                        Yuni Martanti                                        
                     Dewi Anjarsari                                       
                        Tisa Laksita Andraini                   
 Philosofia 

MEMBANTU INDIVIDU UNTUK MENGEMBANGKAN KONTROL DIRI

Studi kasus
Al dan Mary sedang duduk di cafeteria kampus. “aku berpikir akan memiliki (kue donat )
yang lain”. “mungkin aku memerlukan pikiranku lagi dalam tes”.
“Apa masalahnya, kamu pikir kamu gagal?” Tanya Mary
“Tidak benar,aku mengira hanya merasa seperti memiliki (kue donat) yang lain”
      “kamu sering merasa memiliki (kue donat) yang lain. Berapa banyak kau mempertimbangkannya sekarang sekitar 20 -  30 pon lebih dari pada tahun lalu?” Tanya Mary
      “ Paling tidak! Tapi aku hanya tidak punya kekuatan untuk menahan/menolak. Sally telah membicarakannya setelah aku pergi melihat Bosnya tentang hal ini. Kamu tahu,dia adalah guy aku menjelaskan kepadamu tentang hal itu yang mengajarkan pikologi.
      “berpikirlah dia dapat menolongku?” Tanya Mary
      “Aku tidak tahu. Tidak akan melukai/merugikan dan mungkin itu akan membantu. Aku pikir aku akan pergi dengannya.”
                  Banyak  masalah dari kontrol diri yang sama dengan masalah yang dikemukakan oleh Al. Itu adalah, mereka meliputi pengekangan diri – belajar untuk mengurangi perilaku berlebihan yang memiliki kepuasan sesaat – merokok berlebihan, makan, minum dan menonton TV.
Masalah lain dari control diri membutuhkan perubahan perilaku yang secara langsung berlawanan. Responnya membutuhkan peningkatan – seperti belajar, menjadi assertif, dan mengerjakan pekerjaan rumah. Banyak orang menagatakan walaupun terdapat beberapa kekuatan magic tanpa hal tesebut – disebut will power – bertanggung jawag mengatasi masalah serupa. Orang mungkin percaya hal ini, di beberapa bagian, karena yang lain selalu menjelaskan pada mereka seperti, “jika kamu memiliki kekuatan lebih kamu akan dapat membuang kebiasaan buruk.”Atau” jika kamu memiliki kekuatan lebih kamu akan memperbaiki dirimu sendiri dan memperoleh beberapa kabiasaan yang lebih baik.” Banyak dari mereka yang telah mendengar seperti nasehat beberapa kali. Sayang sekali, itu biasanya tidak terlalu membantu saran/nasehat karena orang yang menawarkan hal itu hampir selalu lalai untuk menjelaskan pada mereka bagaimana kita akan mendapatkan lebih dari hal ini – yang disebut will power. Itu lebih bermanfaat untuk melihat bagaimana akar masalah dari control diri. Berbeda antara konsekuensi dekat dari  perilaku dan itu adalah konsekuensi yang terlambat ( Brigham, 1982 ). Dari poin – poin awal tersebut kita proses untuk menjadi model dari kontrol diri. Akhirnya, kita menggambarkan bagaimana kesuksesan lebih dari proses program kontrol diri melalui 6 langkah dasar.

A. PENYEBAB DARI MASALAH KONTROL DIRI
 “Aku justru tidak dapat menolak untuk memiliki makana pencuci mulut yang lebih”.
      “Aku sungguh akn mendapatkan program pelatihan. Aku berharap, aku tidak terlalu malas”.
      Kertas istilahku harus dibayar. Aku memiliki masa pertengahan yang besar, Apa yang aku lakukan disini di bar ini? Mengapa aku tidak sedang belajar dirumah?”
Apakah merupakan sesuatu yang logis sehari – hari? Jika kamu menyukai banyak orang, kamu mungkin telah mendengar dirimu sendiri mengatakan seperti hal di beberapa saat. Ini adalah jenis situasi dimana kita tertarik untuk berbicara tentang tindak punya cukup will power.” Banyak yang menunjukkan situasi konflik antara konsekuensi langsung dan konsekuensi yang terlambat dari masalah perilaku.


1.      Penguat kecil secara langsung dibandingkan dengan kekuatan penghukum secara tidak langsung.
Mengapa obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang mayoritas oleh orang – orang Amerika saat ini? Itu karena makan adalah perilaku yang merupakan konsekuensi langsung yang positif (semua makanan enak). Sekalipun keterlambatan konsekuensi potensial dari makan yang berlebihan jelas negatif (obesitas dan resiko kesehatan lain), konsekuensi langsung mempengaruhi kekuatan respon yang lebih banyak dari pada terlambat melakukan konsekuensi. Jadi, ketika konsekuensi langsung memperkuat dan konsekuensi yang terlambat menghukum, konsekuensi penguat langsung berhasil – sama ketika konsekuensi langsung menggambarkan penguat kecil saat konsekuensi terlambat merupakan penghukum besar. Banyak masalah dari control diri yang merupakan akar dari fakta ( Brigham,1982). Konsekuensi langsung merokok, contohnya, segi positif untuk kebanyakan perokok. Penghukum besar seperti sesak pernafasan, sakit tenggorokan, dan batuk, tidak menyebutkan kemungkinan kanker paru – paru, adalah keterlambatan yang panjang. Konsekuensi langsung dari meminum minuman beralkohol mengesampingkan penghukum konsekuensi yang terlambat yang meliputi. Konsekuensi langsung yang menguatkan perilaku seksual dengan pasangan teman mungkin mengesampingkan luka secara tidak lansung dan emosi kemarahan ketika seoarang teman menemukan dan tidak lebih jauh dari temanmu.

2.      Penguat kecil secara langsung dibandingkan dengan kekuatan penguat secara tidak langsung
Untuk beberapa tipe dari masalah kontrol diri, kamu dapat melakukan sesuatu dan menerima penguat kecil secara tidak langsung, atau kamu dapat melakukan sesuatu yang lain dan menerima secara tidak langsung tetapi merupakan penguat yang benilai lebih tinggi jumlahnya. Contohnya, kamu dapat menghabiskan uangmu saat ini dan sering menikmati malam dikota kecil, makan malam dan berdansa. Dan banyak istilah penguat tidak langsung yang lain. Sebagai kemungkinan, lain kamu dapat menyimpan uangmu dan menerima secara tidak langsung tetapi banyak kekuatan penguat (seperti mobil baru atau tagihan yang turun dirumah). Seperti contoh lain, kamu dapat santai minum dan mensosialisasikannya hampir setiap malam. Sebagai kemungkinan lain, kamu dapat tinggal dirumah dan belajar dan menerima banyak angka yang lebih tinggi selama bersama dengan penguat tidak langsung seperti beasiswa untuk lulusan sekolah, pekerjaan yang lebih baik, dll. Untuk tipe ini dari masalah kontrol diri, ada dua alternatif perilaku yang biasanya bertentangan.

3.      Penghukum secara tidak langsung dibandingkan dengan kekuatan penguat secara langsung
Mengapa banyak orang ragu – ragu untuk mencoba langka tarian baru? Untuk membangun olahraga baru? Untuk membuat teman baru? Tipe dari masalah ini terjadi karena belajar keahlian baru secara rutin melibatkan konsekuensi menghukum yang sedikit (barangkali dari awalnya terlihat bodoh. Dari tidak diketahui untuk apa dilakukan, dari “meletakkan – kebawah” dari penonton, dll), saat konsekuensi menghukum dengan potensial secara tidak langsung (contohya, diambil saat untuk mendapatkan cukup baik keahlian baru sebelum kamu benar – benar dapat menikmati itu ).

4.      Penghukum langsung yang lemah dibandingkan dengan penguat tidak langsung
Mengapa banyak orang memelihara untuk menunda seperti aktivitas pergi ke dokter gigi atau mendaftar operasi anak-anak?  Dalam tipe  masalah kontrol diri ini, terdapat penghukum langsung yang lemah yang merupakan kesatuan dalam penampilan. Nampak menakutkan ketika kamu pergi ke dokter gigi. Konsekuensi tidak langsung, pasti, dapat lebih banyak ketidaksenangannya (gigi kamu bisa tanggal). Walaupun demikian, sekali lagi, konsekuensi langsung berhasil.

B. MODEL DARI KONTROL DIRI
Model efektif dari control diri harus diperlakukan dengan memuaskan dengan penyebab dari masalah control diri yang digambarkan dalam bagian terdahulu. Bagian pertama dari model spesifikasi nyata dari masalah perilaku yang akan dikontrol.  Bagian kedua dari model kontrol diri memerlukan bahwa kamu memakai teknik perilaku untuk mengatur masalah perilaku. Dalam pengertian, model dari kontrol diri ini terdiri dari melakukan sesuatu (menggunakan teknik dari perubahan perilaku) untuk meningkatkan kesempatan bahwa kamu dapat melakukan sesuatu yang lain( mengubah masalah perilaku). Individu harus berperilaku di beberapa cara yang menyusun lingkungan untuk mengaturnya atau itu akibat dari perilakunya. Hal Itu menunjukkan bahwa control mengontrol perilaku mempengaruhi perubahan  perilaku apa yang dikontrol (Skinner, 1953).
Saat ini masalah mengontrol perilaku yang dikontrol. Bahwa, sejak kontrol diri menyatakan secara tidak langsung ada beberapa komponen dari perilaku seseorang yang mengontrol perilaku lain dari perilakunya (laki – laki atau perempuan), pertanyaan timbul, seperti untuk apa mengontrol perilaku yang dikontrol. Jika ini dijawab bahwa individu mengontrol perilaku yang dikontrolnya ( laki- laki atau perempuan). Kemudian apa yang dikatakan bahwa mengontrol perilaku dikontrol dirinya sendiri oleh perilaku yang dikontrol. Jadi, dalam persoalan kontrol diri mengontrol perilaku yang dikontrol selalu ditunjukkan dan harus diambil dalam perhitungan.
Mengontrol perilaku termasuk semua cara mengatur peristiwa terdahulu dan mendiskusikan akibat sebelumnya dalam teks ini. Ketika individu mencoba mengatur akibat dari perilakunya sendiri, walaupun demikian, mereka menemui kesulitan yang tidak ditemui pada tingkat yang sama ketika orang mengatur akibat untuk yang lain. Kesulitannya adalah ada kemungkinan kontak pendek. Prosesnya dapat dengan mudah dilihat dan dua contoh sederhana berikut :
1.      Seandainya kamu ingin belajar dengan lebih efisien karena perilaku pada   akhirnya akan membawa kamu persoalan besar dalam penguatan/pengukuhan – seperti mendapatkan jenis pekerjaan yang kamu inginkan, bisa melakukan perbincangan tentang kecerdasan dengan orang lain, dan mengerti kejadian didunia sekitarmu. Tetapi penguatan ini jauh dimasa depan. Oleh karena itu sangat sulit utuk bersaing dengan pelemah tetapi penguat langsung lebih sama pada program hiburan TV. Itu mungkin terlihat logis menggunakan TV untuk menguatkan perilaku belajar. Di tangan lain, belajar tidak berbalik menonton TV; tombol power switch di TV atau remote kontrol. Itu adalah kesempatan bagus, oleh karena itu kemungkinan penguat akan terjadi kontak pendek dalam pengertian penguat akan dihabiskan tanpa keinginan perilaku yang terjadi.
2.      Seandainya kamu ingin menurunkan uang masuk yang diterima karena kamu tahu makan berlebihan akan menyebabkan gangguan kesehatan dan membuat kamu menjadi kurang menarik orang lain. Tetapi penghukum ini tidak berlangsung lama. Oleh karena itu mereka telah bertanding keras dengan waktu dengan penguatan tempat tinggal di potongan pie (kue) yang ada didepanmu. Kamu mungkin  memutuskan untuk membawa beberapa hukuman langsung untuk menanggung masalah yang terjepit pada dirimu sendiri tiap saat kamu mengambil potongan pie. Tapi rasa sakit yang kamu rasakan hukuman pada permukaan kulit (jepitan) sama dengan hukuman makan pie. Terdapat kesempatan yang bagus, oleh karena itu kemungkinan hukuman akan terjadi kontak langsung  dalam pengertian bahwa perilaku tidak menyenangkan akan terjadi saat kamu mungkin merasa sedikit bersalah, dilanjutkan menikmati pie.
Meskipun itu kesulitan, tapi kontrol diri dapat dicapai dan bernilai benar dalm usaha yang terlibat.  Orang yang ideal menyediakan program modifikasi perilaku  dengan klien yang merupakan seseorang yang diperhatikan dengan baik sekali dengan kesejahteraan klien dan siapa yang bisa mengobservasinya(laki – laki) atau bersama dengannya(perempuan) 24 jam sehari. Tiap orang memiliki seperti orang : ini, pasti, diri sendiri.    
C. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROGRAM PENGENDALIAN-DIRI
      Tidak seperti kebanyakan dari kasus sebelumnya dari buku ini, calon untuk program pengendalian-diri menyadari bahwa dia mempunyai suatu masalah dan mungkin telah berusaha untuk memecahkan masalahnya sendiri. Ketidak berhasilan dalam usaha yang dilakukan individu, biar kita asumsikan dengan datang ke terapis untuk mendapatkan bantuan. Peran dari terapis adalah untuk membantu mengembangkan dan perkuat pengontrolan perilaku.
      Terapis tidak berusaha untuk menyelesaikan masalah secara langsung, tetapi, lebih menindak lagi sebagai konsultan, menyediakan klien dengan prosedur yang harus dia lakukan untuk menyelesaikan masalah. Di masing – masing treatment, terapis seharusnya tidak hanya memberikan nasehat, terapis juga harus menjelaskan pada klien alasan-alasan untuk nasihat itu dan harus berlangsung terus dengan klien jika informend mengizinkan. Ini adalah diinginkan (1) karena hubungan antara klien dengan terapis secara alami (2) karena mungkin klien menyelesaikan prosedur dengan lebih teliti jika dia mengerti dan menerima alasan mereka secara rasional, dan (3) karena pendekatan ini harus menolong klien untuk mempelajari dan untuk menyelesaikan masalah perilaku lain yang mungkin dia hadapi.
      Meskipun terapis dapat membantu klien menerapkan prosedur di bab ini, kami akan mengasumsikan bahwa kamu sedang menerapkan mereka dengan sendiri tanpa bantuan dari terapis. (Barangkali kamu berkonsultasi tidak hanya teks ini tapi juga salah satu dari beberapa buku bantuan diri itu ada tersedia untuk mengurus masalah pribadi.) kami akan mendeskripsikan bagaimana caranya melakukan melalui langkah berikut. (1) menetapkan masalah, (2)membuat kesanggupan untuk merubah, (3) pengambilan data pada masalah, (4) desain dan menerapkan rencana pengurusan, (5) memastikan dukungan untuk program, dan (6) program untuk sukses jangka panjang.
                        1.                  Tetapkan masalah
Apakah kamu bermaksud berubah itu? Bagaimana nantinya kamu tahu kalau yang kamu telah berhasil? Untuk menjawab pertanyaan ini. Kamu perlu berusaha untuk menetapkan masalah pada kondisi kuantitatif. Untuk Al (pada contoh awal bab ini), secara relatif ini mudah, dia menginginkan untuk mengurangi 30 pon. Dinyatakan lagi secara tepat, dia menginginkan untuk menggunakan 1.000 kalori lebih banyak pada setiap harinya daripada dia mengonsumsi untuk menghilangkan satu pound berat setiap minggunya. Banyak masalah dari pengendalian-diri dapat mudah ditetapkan pada kondisi kuantitatif. Secara relatif ini mudah, sebagai tujuan yang spesifik untuk pada wilayah kendali dari berat dan latihan. Perbedaannya, tujuan peningkatan diri lain jadi lebih sulit ke ukur. Ini akan meliputi hal-hal seperti “mempunyai satu sikap positif lagi ke arah sekolah,” “menjadi tidak gelisah,” atau “meningkatkan hubungan.” Mager (1972) mengacu pada abstraki yang samar-samar sebagai “ tidak jelas.” Satu tidak jelas adalah satu titik awal dapat diterima untuk suatu identifikas masalah pengendalian-diri. Akan tetapi, kamu harus “unfuzzify” abstraksi dengan mengidentifikasi kinerja yang tujuan telah dicapai. Mager menguraikan secara singkat sejumlah tahapan berguna untuk proses dari “ unfuzzification.” Ini termasuk:
a.       Tuliskan tujuan.
b.      Buat daftar dari apa yang harus kamu lakukan atau katakan,,dengan jelas menandai bahwa kamu telah mencapai tujuan. apa yang akan kamu ambil sebagai bukti tujuan kamu yang telah dicapai?
c.       Memberikan angka dari orang-orang dengan tujuan yang sama, bagaimana cara kamu akan putuskan jika mencapai tujuan dan menjumpai siapa yang punya tujuan dan siapa yang tidak punya tujuan?
d.      Jika tujuanmu adalah satu hasil dari apa yang kamu lakukan seperti mencapai jumlah uang tertentu, atau mempunyai satu ruangan bersih kemudian buat daftar dari perilaku spesifik itu akan menolong kamu untuk mencapai hasil itu.
                        2.                  Buat suatu persetujuan untuk kesanggupan merubah
Dengan adanya kesanggupan untuk merubah kami mengacu pada aturan suatu perilaku orang itu sendiri. Perri dan Richards (1977) mendemonstrasikan bahwa kedua-duanya  adalah suatu kesanggupan yang mengikat untuk berubah dan satu ilmu pengetahuan tentang teknik perubahan adalah penting untuk pemenuhan keberhasilan dari modifikasi diri diproyeksikan oleh mahasiswa psikologi tingkat akhir. Di permasalahan seperti makan, merokok, belajar, atau kencan, berhasil mengelola diri pada suatu kesanggupan yang mengikat lebih kuat untuk berubah dan lebih banyak menggunakan teknik mengubah perilaku daripada ketidakberhasilan dalam mengelola diri (Perri & Richards. 1977).
Kemungkinan besar kesuksesan dalam mengubah perilaku, diperlukan keyakinan akan mempertahakan komitmen yang kuat. Pertama, buat kesanggupan yang mengikatmu untuk berubah secara umum (Shelton & Levy, 1981). Meningkatkan beberapa orang yang dapat mengingatkan kamu untuk meningkatkan program peningkatan mengubah keberhasilanmu. (Passman. 1977). Yang kedua susun ulang lingkunganmu untuk menyediakan pemberitahuan tentang peringatan komitment kamu dan tujuanmu (Graziano. 1975). Juga,yakinkan pengingat yang diasosiasikan dengan keuntungan positif dalam mencapai tujuanmu. Ketiga, tanamkan waktu yang dapat dipertimbangkan dan tenaga  ke dalam rencana yang menguntungkanmu ( Cooper & Axsom. 1982: Kelley. 1983). Persiapkan daftar dari pernyataan yang berhubungan dengan investasi kamu pada proyekmu sehingga kamu dapat menggunakan  pernyataan itu untuk membantu memperkuat dan memelihara komitmen. Ke-empat, karena kamu pasti akan menghadapi godaan untuk berhenti dari proyekmu, berbagai rencana sebelumnya dapat membantu untuk mengabaikan komitmenmu ( Kelly. 1983: Patterson & Shiffman, 1984),.
                              3.            Mengambil data dan menganalisis penyebabnya
Langkah berikutnya adalah lebih pada data kejadian dari problem-kapan, dimana, dan bagaimana seringnya terjadi, ini sangat penting terutama ketika tujuannya adalah untuk mengurangi perilaku berlebihan. Seperti ditandai di bab 18, ada sejumlah alasan untuk menyimpan jejak dari perilaku yang bermasalah. Setidaknya paling sedikit yaitu menyediakan satu titik acuan untuk mengevaluasi kemajuan. Bagi kebanyakan pengendalian-diri di proyeksikan, 3 dari 5 kartu inci dan satu pensil mungkin dapat  melayani dengan baik untuk mencocokkan perhitungan kejadian dari masalah mereka pada saat terjadi di sepanjang hari.
Ada sejumlah teknik untuk meningkatkan kekuatan pencatatan. Sebagai contoh jika perilaku bermasalah itu adalah merokok, kamu harus mancatat masing-masing jumlah rokok sebelum dihisap, sehingga perilaku itu akan menguatkan rekaman ini. Kamu boleh menyediakan penguat eksternal itu untuk dikendalikan oleh orang lain. Sebagai contoh, kamu boleh memberikan uang untuk berbelanja kamu pada beberapa orang yang dapat memonitor perilakumu secara terus-menerus untuk memperluas waktu periodenya dan yang dapat mengembalikan uangmu pada saat pengambilan data dengan konsisten. Kamu juga dapat orang lain untuk menguatkan perilaku rekammu oleh ( 1 ) memberitahu pada teman - teman tentang proyek modifikasi dirimu, ( 2 ) menyimpan peta rekamanmu atau grafik pada satu tempat yang jelas untuk banyak kemungkinan adanya feedback dari teman - teman, dan ( 3 ) memberikan informasi dari teman – teman kamu  tentang proyek ini dan akibat hasil yang sedang di lakukan. Biaya yang tidak terduga menjadi penting untuk menjalin hubungan arus singkat yang  mendeskripsikan pada awal bab ini.
Dalam beberapa kasus (seperti pada Bab 18), merekam dan menggambar perilaku mungkin  dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan. Keberhasilan demonstrasi efek ini dibuat oleh Maletsky (1974). Tiga dari lima kasus yang dia dipelajari telah selesai dengan sukses, keyakinan Maletsky ini tidak untuk memperkenalkan perlakuan apapun selain dari hitungan dan gambaran dari perilaku atau kebiasaan yang tidak dikehendaki. Yang pertama kasus kebiasaan menggaruk yang menghasilkan luka tidak enak dipandang pada lengan tangan dan kaki wanita tua yang berumur 52 tahun. Wanita ini telah menderita masalah ini selama 30 tahun. Yang kedua kasus pada anak laki-laki berusia 9 tahunyang tidak naik kelas, (dia sering tidak mengetahui jawaban atas pertanyaannya dari guru.) Kasus ketiga perilaku anak perempuan berusia 11 tahun yang mengalami hiperaktif pada di lingkungan sekolah. Dalam tiga kasus tersebut, Perilaku tersebut berkurang lebih dari 6 minggu sebagai hasil dari perhitungan dan gambaran sehari-hari. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin menjadi anggapan setiap pemikiran, keinginan, atau himbauan untuk mengingatkan sebuah perilaku sebelum perilaku itu terjadi. Sebagai contoh: MFall (1970) melaporkan sebuah studi dimana rekaman pada saat harus merokok telah cukup mengalami penurunan tidak hanya mengambil rokok,tetapi juga  mengambil satu batang rokok.
Bila frekuensi rekaman bermasalah selama observasi inisial ini, kamu harus mengambil tindakan dengan segera melihat kepada konsekwensi langsung yang boleh memelihara masalah. Dari latihan ini sering datang saran pada strategi keberhasialn program.
Dengan demikian, selama persiapan observasi, ini penting untuk meneliti konsekuensi langsung, itu mungkin akan memelihara perilaku tidak diinginkan untuk dihilangkan sebagai konsekuensi langsung dari perilaku kamu yang diharapkan untuk mengembangkannya. Informasi ini dapat sangat berguna pada langkah berikutnya dari programmu.
4.     Merancang sebuah program
Keseluruhan hidupnya, dibeberapa situasi tertentu,beberapa perilaku yang memiliki beberapa konsekuensi. Masing-masing 3 variabel mencangkup sebuah area yang bagus digunakan untuk memilih cara-cara atau teknik pengontrolan diri.
a. Mengatur situasi
Ketika kita telah mendefenisikan kontrol stimulus dalam bab 8, kita mengatakan bahwa beberapa respon terjadi dalam beberapa stimuli dan tidak yang lainnya.Maka dari itu,hal itu mungkin untuk menulis diatas stimuli yang mengontrol respon –responmu ketika merencanakan program-program pengendali diri sebagai indikasi di bab 16,hal tersebut sangat membantu untuk memikirkan kelas-kelas umum dari stimuli yang mengendalikan perilaku kita,seperti intruksi-intruksi(perintah-perintah),modeling(pemberiaan contoh)dekat di sekitar kita,orang lain dan disetiap waktu dalam sehari.
 b. Perintah-perintah
Kita sudah siap mengidentifikasi bagaimana kamu dapat menulis diatas perintah-perintah untuk mengganti jenis perilaku (lihat bab 16)Meichenbaum(1977)memberi alasan bahwa sering kali setiap program perubahan diri (modifikasi diri)harus mencakup beberapa perintah-perintah diri.Perintah-perintah diri telah digunakan dalam sifat pengaturan diri untuk menambah pengalaman dan pembelajaran perilaku (cohen,dejames), vocera dan ramberger,1980)mengurangi ketakutan-ketakutan(arrick,voss & rimm,1981), mengurangi istilah gigit jari (harris & mcreynolds,1977)dan menambah jenis dari perilaku lain (dust,hirti schroeder,1983).

c. Modeling (peniruan)
Perilaku yang ditiru adalah peristiwa kelas stimulus lain yang digunakan dalam program-program pengontrolan diri.sebagai contoh,apakah kamu ingin untuk menambah kemampuan-kemampuanmu dalam memperkenalkan dirimu kepada orang yang menarik dalam lingkungan sosial?temukan seorang yang terbaik diantaranya,amati (observasi )lah perilaku orang tersebut,dan berusaha untuk mengikutinya.Sebuah prosedur yang dinamakan”partisipant modeling”(leitenberg,1976)adalah sebuah metode khusus yang efektif untuk mengurangi ketakutan.Dengan prosedur ini,ketakutan  seseorang yang diobservasi(diamati)sebagai model yang menarik dengan ketakutan stimulus pancingan dan kemudian peniruan-peniruan model.
d. Sekitar terdekat kita
Apakah kamu memiliki permasalahan mengenai belajar dirumah?cobalah untuk pergi ke perpustakaan,dimana belajar adalah kemungkinan besar sebuah perilaku (Brigham,1982).Mayoritas orang memiliki sebuah bagian dari perilaku yang mereka sukai untuk dikurangi.beberapa perilaku itu dalam bagian dari situasi.sebuah pilihan perilaku yang dipilih dari beberapa dalam situasi lain.sebuah strategi yang sangat  bermanfaat adalah untuk menyusun kembali lingkungan untuk menghadirkan isyarat untuk perilaku pilihan yang diinginkan.
e.  Orang lain
Sebagai mana telah kita katakan diatas,modeling adalah salah satu cara segera menambah kekuatan untukmu untuk mengikuti beberapa perilaku.lain halnya strategi atau cara adalah untuk perubahan mudah orang disekitarnya.kamu sudah belajar untuk berperilaku dalam satu cara dengan beberapa orang dan dalam cara lain dengan yang lainya.sebagai contoh,kamu menyukai untuk berbicara tanpa mendengarkan ketika berada dalam perbincangan dengan kakek dan nenek tetapi akan lebih senang untuk bersumpah ketika menembak dahan dengan senapan.di beberapa keadaan,program penyesuaian diri akan berisi hubungan yang minimal dengan beberapa orang marlatt dan parks(1982)sebagai contoh,telah mengidentifikasikan bahwa orang yang dengan perilaku adiktif lbih disukai untuk diperlihatkan sebuah perubahan apabila mereka keluar bersama yang lain mengikut sertakan didalam perilaku.
f.  Waktu dalam sehari
Kita telah mempelajari seluruh hal yang kita kerjakan dalam beberapa waktu.tekadang permasalahan kita adalah menjadikanya kenyataan.terkadang mungkin untuk mencapai keberhasilan pengendalian diri dengan mengganti waktu beraktifitas.sebagai contoh,mayoritas pelajar lonceng atau bel dipagi hari.kemudian mereka menghabiskan waktu luang mereka selama pagi hari untuk minum kopi bersama teman dan bersosialisasi dan meninggalkan pelajaran mereka hingga sore hari ketika bel berakhir.pengendalian diri yang berhasil dipelajri untuk pelajar yang menjadi sempurna.
g.  Mengatur perilaku
Apabila perhatian dari perilaku adalah relatif mudah-seperti bersumpah-kamu menyukai untuk fokus dan atas antencen-dens dan konsequences.Apabila perilaku adalah kompleks kamu membutuhkan untuk menghabiskan beberapa waktu memfokuskan atas perilaku diri saja.Apabila kamu berhasil adalah untuk memperoleh beberapa kemampuan kompleks(beranekaragam),adalah sangat membantu untuk mempertimbangkan tugas analisis,kriteria utama,dan rangkaian. Kriteria utama adalah performasi menuntut untuk mempraktekan sebuah kemampuan seperti itu apabila kriteria ditemukan,perilaku telah dipelajari.Mempertimbangkan ,sebagai contoh,tugas belajar untuk bermain golf.Simek dan o’brien(1981)tugas menganalisis “bermain golf”dalam 22 bagian.Mereka tersusun didalam kemajuan perilaku untuk maksud perintah dan mengidentifikasikan kriteria utama untuk masing-masing bagian.
Lalu mereka telah berfikir sebuah kelompak untuk orang yang belum berpengalaman dengan memulai dengan meletakkan lebih 10 inci,dengan mengajari mereka untuk mengayunkan tongkat pemukul,sebagaimana sering dilakukan oleh pemain golf.Mengapa?karena 2 alasan.pertama,itu terlihat seperti.Respon sederhana dan langkah umum untuk permulaan sederhana dan memproses untuk menjadi beraneka ragam.kedua,hal tersebut tidak ada hubungan dengan kekuatan penuh pengukuran yang murni untuk performansi respon yang benar-yaitu menendang bola kedalam lubang(cacatan itu adalah alasan yang serupa untuk menggunakan kembali rangkaian-lihat bab 11).Setahap-demi setahap,sebagai mana kriteria utama,sebagaiman untuk respon sederhana yang kita temui,menembakkan dengan jarak yang dekat akan menambah luas letaknya, lalu untuk jarak yang lebih jauh untuk menembakkan kepingan,untuk menembakkan,untuk lebih jauh untuk menembakan dengan kekuatan yang pertengahan,dan pada akhirnya untuk menendang ketongkat areal golf.Dan terkhir adalah pengemudi.”tetapi bagaimana sekor mereka ketika meletakan dalam lapangan golf?satu pertanyaan.dalam sebuah pelajaran dengan 11 pemain golf yang belum berpengalaman,6 dari pemain golf melengkapi kemajuan perilaku dan kriteria utama dalam peljeran k 8.Ke6 pemain golf lainya menerima 8 pelajaran perintah tradisional dari seorang pemain golf yang telah bermain golf selama beberapa tahun.Seluruhnya 12 orang kemudianbermain secara lengkap.18 putaran lubang dalam permainan golf.Kemajuan perilaku di pegang oleh kelompok tradisioanal,memukul mereka dengan 17 pukulan.
h.  Pembentukan
Pembentukan adalah langkah atau strategi penting untuk menambah proyeksi  diri dalam sasaran terakhir menyangkut perilaku luas yang berubah dari poin awal.Cara yang penting menjaga dalam pikran yang mencakupnya permulaan kecil,bertemu kriteria utama sebelum berpindah keatas satu tahap,dan menjaga kemajuan langkah kecil.Plajaran bagi orang yang diet.sebagai contoh,telah dilaporkan bahwa siapa yang terbentuk tubuh yang kecil,setahap demi setahap dalam tahap pembentukan untuk mengurangi kalori lebih disukai untuk menghasilkan kontrol diri dari pesta minuman keras  dari pada subyek yang terbentuk dari langkah yang luas(Gormally,Black,Daston dan Rardin,1982,Hawkins dan clement, 1980).
i.   Mengatur Consequences
Sterategi pertama untuk memanipulasi peristiwa adalah untuk beberapa penguat yang mungkin tidak memperhatikan kekuatan dari perilaku yang tidak diinginkan untuk diteliti dalam sebuah situasi yang diteliti.Apakah kamu ingat semua pengalaman ketika dia menganalisis masalah makannya?dia telah memperhatikan bahwa dalam tambahan untuk rasa makannya sendiri,penguat lain (tv,percakapan yang menyenangkan ,dll)dimana biasanya bersosialisasi bersama ketika makan.semua program diet ,diutamakan,meskipun harus jadi untuk tidak dihubungkan dengan makan,dari aktifitas ekstra ini.
Pendapat Lebow(1981) dalam melengkapi hal ini:
1. mengembangkan tempat makan dirumah yang dapat digunakan khusus untuk maksud itu dan hanya makan disana ketika berada dirumah.
2. Gunakan alat dan tempat makanan.
3. Makan hanya pada waktu yang telah ditentukan dan
4. Jaga makanan keluar dari setiap ruangan,tetapi hanya   di dapur.
Langkah kedua dari manipulasi consequensi adalah dengan pencatatan diri dan gambaran diri mengenai perilaku yang ditargetkan.(lihat Mclaughlin,Burgess,dan Sackville west 1981;maletsky,1974;Mcfall,1970;paquin(1982);Rosen,1981;Zohn dan Bornstein,1980).Lihat di baris yang memperlihatkan kemanjuan yang dapat dihadirkan sebagai  layanan segera untuk perhatian lebih mengenai masalah sosial dari hal ini untuk melekat dalam program kontrol diri.
Langkah ketiga dalam manipulasi consequensi meliputi menyusun untuk penguat yang spesifik untuk menjadi dapat didengarkan olehmu untuk memperlihatkan kemajuan atau terkadang hanya untuk melekatkan program (lihat heffernan &Richards,1981;sohn& Lamal,1982). Memikirkan.sebagai contoh,program kontrol diri telah dikuasai oleh penulis.Selama musim dingin dia mulai program pelatihan yang telah terlibat dalam lari 2 mil(14 lapangan ke 14)3 kali dalam seminggu sebuah jejak bawah disebuah universitas.Penulis menemukan setelah 9 atau 10 putaran menghabiskan tenaga berfikir dapat hadir untuk berfikir dan dia akan berbicara kepada dirinya sendiri dalam frekuensi tertentu diputaran terkecil.Mengatakan sesuatu seperti “oh baiklah,saya sudah bagus dengan lari 11 putaran”.Dia telah memutuskan untuk mencoba program penguat diri untuk menambah frekuensi  dari menyelesaikan yang tidak menghabiskan tenaga selama beberapa putaran terakhir,spesifik selama 10 kali selesai 14 putaran,dia akan berfikir beberapa penyelesaian idak menggunakan tenaga dan kemudian mengikutinya dengan berfikir yang nyaman.Bagian dari memikirkan tidak bertenaga yang dia pilih tentang tayangan TV yang menanyakan iklan fitnes fisik menuntut rata-rata usia 30-60thn orang Swedia dengan kondisi fisik antara 30 tahun bagi orang Kanada (kita telah pelajari sejak belajar menyimpulkan kesalahan,tetapi,ini tidak penting bagi ilustrasi kita).Setiap waktu penulis mendapatkan bagian tempat jejak berada,dia telah berfikir tentang orang swedia sehat dengan rajin jogging lama diputaran berikutnya,dia telah berfikir tentang sesuatu yang nikmat,seperti bercinta dengan wanita cantik.Dia telah menikmati kenyamanan pikiran menyilang hingga akhir dari jejak dan kemudian akan sederhana tidak berfikir orang swedia berfikir atau penguatan pikiran  turun ke jejak lain.Dilangkah ini dia dapat untuk menyusun dalam perilaku pribadi yang telah berfikir dan dapat untuk menjadi perilaku yang kuat.Setelah mempraktekkan hal ini secara tekun selama 2 minggu,dia dapat meletakkan kelelahan pikiran diluar pikirannya.
Benarkah program ini berkaitan dengan penguatan diri?
tidak begitu benar.
Ada 3 kemungkinan.
1.      Program dapat bekerja dengan baik apabila penulis tidak memikirkan pikiran penguat –mungkin berfikir kelelahan pikirannya sendiri yang belum cukup.
2.      Pikiran penguat dapat efektif karena penguat trsebut telah menambah kelelahan pikiran dimana penguat  di gunakan sebagai alasan (ini adalah esensi program yang telah didiskusikan dilangkah kedua dari peristiwa manipulasi consequensi.
3.      Pikiran penguat akan bertambah dengan bertambahnya kondisi muatan yang diasosiasikan dengan penguat tersebut.(hal ini dapat menjadi bagian dari sosiasi makanan dalam pesawat terbang untuk menambah bantuan aspek pengkondisian penguat dari terbang sehingga sebagai mana ketakutan berlebihan ketika terbang).5
Strategi umum dari tidak terkoordinasinya penguat dalam program pengendalian diri adalah untuk meminta hal lainnya sebagai balasan (lihat S.M.Hall,1980; Mermelstein,Lichtenstein & Mclntyre,1983,weisz & Bucher 1980 dan Wood,Hardin &Wong,1984).Sebagai contoh,Mary memutuskan untuk memilih program jogging.juga bila dia telah jogging tiap hari,dia akan memilih dan menjanjikan dalam satu dari beberapa kemungkinan aktifitas bersama suaminya.Apabila dia berhasil ,suami Mary memberikan beberapa penguat.Program akan berhasil (kau &fischer,1974)
Beberapa cara pemilihan penguat tidak terkoordinasikan dalam programmu:
1.      Buatlah hal tersebut mungkin untuk mendapatkan dasar penguat    yang spesifik untukmu.
2.      Rancang beberapa bonus yang akan menambah kemajuan dasar              selama seminggu.
3.      Selangkan penguat dari satu hari kehari lainnya dan satu minggu ke minggu lainnya sebagai pencegahan kebosanan terhadap sistem.
4.      Apabila mungkin dan diinginkan,individu lainyang menginginkan penguat untukmu ketika kamu berhasil dan
5.      Katakan kepada orang lain mengenai kemajuanmu.
Ingat kembali prinsip premack di bab 3.Prinsip premack memberitahukan bahwa ada aktifitas yang lain kau sukai untuk ditampilkan,dapat digunakan untuk memperkuat perilaku yang tidak begitu kau sukai untuk kau tampilkan.Strategi ini dapat juga digunakan dalam program pengendalian diri. Frekuensi perilaku yang tinggi telah digunakan dalam menambah perilaku diri,contoh: merokok dan menelpon (Todd,1972)Kencing (Johnson,1971) Membuka surat harian di kantor(Spinelli dan packard,1975) dan duduk di bagian kursi(Horan dan Johnson,1971).
5.  Dukungan pasti untuk program ini 
Kemunduran merupakan program mengontrol diri yang umum (Marlatt & Parks 1982) dengan adanya kemunduran kita berarti kembali pada kebiasaan yang tidak diinginkan dalam waktu yang hampir sama. Yang kamu lakukan sebelum kamu memulai programmu. Disini kita tidak membahas mengenai kesalahan yang biasa dilakukan.
Suatu cara dalam mencegah sebuah kemunduran adalah mempraktekkan semua hal yang disarankan pada setiap bagian dalam membuat komitmen/proses. Sebuah cara efektif yang berbeda adalah behavior contract. Sebuah behavior contract akan nampak pada pernyataan tertulis dari kebiasaan individu yang seperti apa akan menghasilkan hadiah apa, dan siapa yang akan menyukai hadiah tersebut. Ini biasanya memerlukan dua orang atau lebih walaupun self-contracts juga telah digunakan. Sebuah contract biasanya meliputi pernyataan yang jelas seperti :
a.      Perilaku yang ditargetkan
b.      Metode pengumpulan data
c.      Penguat yang digunakan, jadwal pengiriman mereka, dan siapa yang akan mengirimkannya (mediator)
d.      Problem yang akan terjadi dan resolusinya
e.      Bonus dan tau ketentuan hukuman
f.        Jadwal tinjauan kedepan
g.      Persetujuan dari semua orang yang terlibat dan tanggal persetujuan
Layanan contract yang paling tidak memiliki 4 fungsi penting :
                  1.            Pastikan semua bagian yang terkait setuju pada tujuan dan cara yangmereka tidak kehilangan jejak selama proses perawatan.
                  2.            Karena tujuan nya dalah perilaku yang spesifik, kontraknya juga dipastikan melalui program semua bagian akn setuju pada bagimana mereka mengakhiri tujuan penelitian
                  3.            Kontrak memberikan klien dengan harga yang nyata dari program yang diberikan sesuai dengan waktu usaha dan uang.
                  4.            Persetujuan pada kontrak membantu untuk meyakinkan bahwa semakin
Seperti yang telah kita bahas di bagian sebelumnya, prosedur mengubah kebiasaan harus diperbaiki pada cara-cara tertentu ketika data mengindikasikan bahwa mereka tidak menciptakan hasil yang memuaskan. Dengan demikian, kontrak harus diawali dengan negosiasi. Pada waktu kapanpu, misalnya seorang peserta menemukan bahwa dia tidak dapat menemukan ketetapan komitmen dalam kontrak. Dia harusnya memberi peserta yang lain pada pertemuan berikutnya dengan terapi. Kesulitan tersebut dapat didiskusikan dan jika hal itu kelihatan sangat rumit, kontrak baru dibuat kembali sebelumnya di negosiasi, draft, dan tanda tangan.
Kadang sebuah terapis dan klien mungkin membuat program dan mempersiapkan sebuah kontrak yang prosedurnya menghasikan kesuksesan dan kepuasan. Bagaimanapun kontrak awal harus diperbaiki sebelum beehasil untuk dicapai. Jika masalah terjadi pada kontrak berikutnya mempengaruhi program, sejumlah faktor yang relevan mingkin didiskusikan pada pertemuan ulangan. DeRisi dan Butz (1975) menyarankan bahwa klien dan terapis dapat diperiksa dengan mengikuti panduan penyelesaian masalah ketika kemajuan tidak memuaskan.
                  6.            LANGKAH TERAKHIR
Satu strategi untuk mengakhirinya adalah dengan membuat data spesifik dalam pengecekan terakhir dan untuk strategi yang spesifik untuk mengikutinya jika pengecekan terakhir tidak favorabel. Sebagai contoh, jika program kontrol dirimu telah mengalami penurunan, kamu dapat menaikkan berat badanmu sekali dalam seminggu. Jika berat badanmu bertambah dalam beberapa tingkatan yang spesifik, kemudian segera kembali pada programmu selam satu minggu. Strategi lain adalah untuk membentuk sistem diri. Temukan seorang teman dengan permasalahan yang relatif sama dan hubungan yang mendukung untuk mencapai tujuan. Sekali dalam sebulan, bersama mengecek kemajuan antara satu dengan yang lain. Jika  kemajuanmu telah bertahan, diselenggarakan dalam kesetujuan sebelumnya. Dalam studi tentang perokok, Karol and Richards,1978 ) menemukan bahwa perokok yang berhenti dengan dirinya sendiri dan telepon yang memberikan dukungan untuk menunjukkan tiap-tiap penurunan yang lebih besar dalam merokok selama delapan bulan berturut-turut daripada perokok yang mencoba untuk berhenti merokok. Strategi ketiga adalah untuk melatih langkah-langkah kontrol diri di luar bab ini untuk menambah perilaku. Kamu lebih senang untuk melanjutkan dengan menggunakan tehnik kontrol diri jika kamu mempraktekkannya dalam lebih dari satu proyek kontrol diri ( Barone,1982 ). Selain ini kamu dapat kembali pada kebiasaan yang tidak terkontrol, jika memiliki mampu dalam tehnik kontrol diri yang membawa peningkatan dalam tempat pertama. Strategi tambahan untuk program dukungan, dijelaskan dalam bab dua belas.
D. TANPA MENGGUNAKAN TERAPIS
Semakin jauh kita telah mempertimbangkan hanya sedikit contoh manajemen diri. Beberapa masalah, bagaimanapun membutuhkan langkah demi langkah sifat modifikasi diri yang mungkin butuh waktu berbulan bulan atau lebih. Beberapa kasus mungkin melibatkan seorang terapis yang memberikan instruksi, model-model, dan kesempatan untuk perilaku yang diulang, dan bermain peran (role-play) oleh klien. Mengingat kembali contoh dalam bab 16 yang terapis gunakan/manfaatkan ialah instruksi, model, bentuk, dan bermain peran untuk membantu seorang mahasiswa belajar bagaimana menanyakan tanggal melalui telepon. Pada kasus lain seorang terapis harus berinteraksi luas dengan seorang klien untuk membantunya mengembangkan kontrol dirinya lebih dari sekedar ungkapan diri. Psikolog kognitif umumnya menggambarkan pendekatan ini (yang kita diskusikan ledih detail pada bab 25) untuk membantu individu mengubah perilakunya dengan mengubah kepercayaan/pemikiran mereka. Dalam beerapa kasus, terapis membantu klien dalam program pengendalian diri yang kompleks melalui semua langkah-langkah yang ada dalam panduan/guide, khususnya sebutan dalam bagian judul “strategies of Program Design and Implemantation”.
Bagaimanapun juga, ini harus dihilangkan dari bagian pendahuluan dalam bab ini sehingga banyak orang yang telah dikuasai beberapa prinsip modifikasi perilaku dapat menggunakan mereka untuk mengontrol perilaku yang mereka miliki tanpa harus melihat terapis. Contohnya, siswa yang telah dterapi ini dan lebih dulu harus sedikit lebih sulit dalam mengatasi masalah perilaku sederhana yang telah mengganggunya. Mungkin siswa ingin mengurangi merokok, menggigit jari, bersumpah, atau sedikit bicara kepada orang lain. Atau mungkin dia ingin meningkatkan belajarnya, latihan, pasangan pribadi, mempertimbangkan lainnya, publik speaking. Dia mungkin tidak terlalu membutuhkan seorang terapis untuk membantu menyempurnakan tugasnya.
Seseorang yang telah membaca buku ini sudah mengetahui bagaimana mengambil data, dia tidak memerlukan seorang terapis unntuk membantu melakukannya. Dia juga mengetahui bagaimana untuk merencanakan sebuah program dan evaluasi secara efektif. Dia tahu banyak tenatang prinsip-prinsip dan tekhnik-tekhnik modifikasi perilaku dan bagaimana mengaplikasikannya oleh karena itu hal ini dia dapat mengaplikasikan sebuah kombinasi yang pantas untuk kasus yang dialaminya. Selain itu, dalam bab ini telah dibuat oleh kesadarannya dari short circuiting, sebuah kesulitan utama dalam program kontrol diri, dan telah digambarkan bagaimana mengontrak dapat meminimalkan kesulitan. Kontrak perilaku dapat dirundingkan dengan banyak orang yang dekat denganmu dan mau membantu mengubah perilakumu. Singkatnya banyak orang yang dapat menjadi terapis perilaku.
E. LATIHAN MODIFIKASI
1.            Dengan menggunakan informasi ini dan bab perndahuluan, uraikan bagaimana kamu dapat mengikuti enam langkah program kontrol diri untuk keberhasilanmu dalam menyesuaikan diri terhadap perilaku yang ingin kamu ubah.
2.            Implementasikan programmu dan ambil datanya selama minimal tiga minggu. Kemudian tulis sebuah laporan ringkasan hasilnya ( kurang lebih lima sampai sepuluh halaman, ditambah grafiknya )
F. MEMPERLUAS DISKUSI DAN HASILNYA
      1.            analisis perilaku pertama yang penting dari pengendalian diri telah diberikan oleh Skinner dalam bukunya Science and Human behavior ( Skinner,1953 ). Laporan penting yang pertama pada beberapa aplikasi klinis dengan teori treatmen pengendalian diri Skinner telah ditulis oleh Goldiamond ( 1965 ). Awal tahun 1970-an, beberapa buku tentang pengendalian diri telah diterbitkan ( Watson dan Tharap,1972 ); Mahoney Thoreson,1974 ; Thoreson Mahoney, 1974 ) dan topiknya menerima banyak perhatian dalam jurnal modifikasi perilaku. Nama-nama baru juga dikenalkan untuk area umum ini. Beberapa penulis telah menggunakan pengendalian diri, menejemen diri, modifikasi diri, dan regulasi diri yang disama artikan. Yang lain telah didiskusikan bahwa istilah-istilah itu harus digunakan untuk menunjukkan proses tersendiri ( Baer,1984, Brigham,1982,Kanfer &Gaelick,1986).
      2.            Anjuran untuk mengontrol perilaku yang terdapat dalam lanjutan bab ini. Teorinya, kita menganggap bahwa sebagian besar dari kemungkinan mengajari kita dan mempertahankan kontrol perilaku kita untuk dikembangkan oleh masyarakat dimana kita tinggal. Sebagaimana telah dikemukakan oleh Skinner (1953,hal 240).
      3.            Meskipun telah berkembang buku pedoman “self help”di pasaran,  terdapat sedikit kualitas lapangan yang kurang efektif dari buku manual itu atau penelitian yang membandingkan antara satu dengan yang lain sehingga dapat digunakan untuk pilihan (Glashgow & rose, 1978, 1979). Sebagaimana dilaporkan Glashgow, swaney, dan Schafer (1981), studi mereka membahas mengenai kabar baik dan buruk untuk pengembang dan pengguna buku pedoman terapi perilaku membantu diri. mereka membandingkan keefektifan dari dua sisi, yaitu komersialisasi penerbit buku pedoman untuk ........ (Azrin & Nunn,1977; Perkins & Perkins, 1976) dengan tiap-tiap observasi diri dalam slalu sederhana bahwa semua dibutkondisi terkontrol. Satu kelompok tela diekspose untuk tiap-tiap kondisinya. Selain itu, masing-masing kelompok telah dibagi dalam subjek melakukan sendiri dengan subjek dibantu terapis. Subjek yang melakukan sendiri mengikuti prosedur yang mereka miliki lebih dari 3 minggu untuk satu periode. Sedangkan untuk subjek yang dibantu terapis mengahadiri pertemuan-pertemuan kelompok kecil selama 3 minggu yang mana subjek dipuji untuk melengkapi tugas rumah dan dipandu dengan prosedur dan diskusi yang sulit. Ada laporan yang memuat tentang baik dan buruk untuk pengarang buku pedoman modifikasi perilaku membantu diri. berita baiknya adalah semua kelompok menunjukkan kemajuan yang signifikan dan hasil yang dipertahankan pada 6 minggu. Treatmen yang dikakukan sendiri nampaknya sama-sama efektif dengan treatmen yang dibantu terapis. Berita buruknya adalah prosedur observasi diri yang mana catatan dan grafik klien hanya sederhana, gigitan jari mereka sama-sama efektif dengan program yang dimuat dalam buku pedoman membantu diri. kita tidak mengartikan terlalu sederhana bahwa semua dibutuhkan untuk mencapai kontrol diri adalah monitoring diri penelitian lain telah menunjukkan bahwa monitoring diri tidak selalu .........untuk membawa perubahan perilaku yang diinginkan.Tentunya,penelitian lain dibutuhkan dalam hal ini.    
      4.            Tanggung jawab/komitmen adalah perilaku verbal yang sesuai dengan perilaku lain yang kemudian mengajak menjaga tanggung jawab tersebut. Sejumlah pembelajaran telah mengadakan training antara maksud keadaan tersebut (tanggungjawab/komitmen) dan perilaku selanjutnya. Contoh, Ward dan Stare (1990) menganjurkan kelompok taman kanak – kanak untuk mengadakan permainan di wilayah yang dirancang dengan pasti. Khususnya anak yang mengatakan dengan tepat “ Aku bermain di (workbench) hari ini. Anak – anak menerima akibat jika mereka membuat pernyataan. Setelah empat menit bermain, anak – anak yang telah bermain di (workbench) menerima akibat lain selama bermain di (workbench) setelah mengatakan bahwa ini adalah apa yang akan mereka lakukan. Membandingkan kelompok anak – anak yang menerima akibat sederhana selama bermain ditempat yang telah dirancang, kelompok yang telah menerima pelatihan korespondensi menunjukkan contoh yang siap mengikuti maksud keadaan untuk menggunakan aktivitas yang lain (bermain dengan mainan), walaupun demikian mereka tidak menerima akibat selama mengikuti maksud dari komitmen/tanggung jawab tersebut. Hasilnya telah menunjukkan bahwa pelatihan korespondensi adalah salah satu respon yang dapat menyamaratakan pada respon baru. Kecenderungan untuk menyamaratakan pelatihan korespondensi mungkin membuat kemungkinan itu selama mereka menjaga komitmen/tanggung jawab untuk perubahan perilaku yang telah mereka buat untuk tindakan kita.
      5.            Catania (1975, 1976) dan Goldiamond (1976), telah membuktikan bahwa itu tepat digunakan sebagai nama “self-reinforcement” yang berarti tatacara yang munjukkan individu beberapa perilaku dan kemudian menghadirkan setelah pengukuh konsekuensi langsung. Seperti kejadian tentang apa yang dipikirkan oleh penulis dari Swede dan kemudian berfikir tentang peristiwa yang menyenangkan. Secara pasti itu mungkin individu memakai pengukuh yang mengikuti beberapa perilaku. Naskah angka seorang professor mungkin menentukan tingkatan lima naskahnya dan kemudian untuk makan (handful) kacang. Tapi  jika frekuensi tingkatan naskah meningkat, itu yepat untuk atribut yang meningkatkan “self-reinforcement”. Sebuah masalah yang menyatakan secara tidak langsung meningkatkan manfaat reinforcement positif seperti pengertian/konsep secara teoritis dalam dan didasar dan penelitian terapan. Walaupun demikian kita harus mengingatkan bahwa short-circuiting dapat terjadi setiap saat (lihat juga, Skinner, 1953, p. 238). Dalam tinjauan dari literature eksperimen di poin ini, Brigham (1980) tercatat bahwa untuk tanggal, bukti empiris secara tegas mendukung gagasan self – reinforcement sepert prosedur terapan yang efektif hampir kosong dan dengan pasti tidak membenarkan peran utama memberikan perawatan lebih pada self-control/kontrol diri (p.29)