Rabu, 29 Desember 2010

ANALISIS TEMA ATTENTION DEFISIT HIPERACTIVE DISORDER

TUGAS PENELITIAN KUALITATIF
ANALISIS TEMA
ATTENTION DEFISIT  HIPERACTIVE DISORDER





                                                            DISUSUN OLEH :
DEWI ANJARSARI               06013013
PHILOSOFIA                         06013017
PUTRI PUSPA RIYANTI      06013150






FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2009



          I.    IDENTITAS SUBJEK
a.      Nama                       : Sri Budiarti
b.      Usia                          : 30 tahun
c.      Jenis Kelamin          : Perempuan
d.      Pekerjaan                 : Ibu Rumah Tangga 
e.      Alamat                      : Muja muju, UH2

      II.      LATAR BELAKANG MASALAH
Alan adalah seorang anak yang berusia 4 tahun, ia adalah anak yang sangat cerdas, namun ada keluhan dari teman-teman dan gurunya, karena dia sering kali membuat kegaduhan pada saat belajar dan bermain, serta aktifitasnya sedikit berlebihan dibanding dengan teman-teman sebayanya.

    III.      TUJUAN WAWANCARA
Adapun tujuan dari pada wawancara ini adalah :
1.      untuk mengetahui apakah Alan mengalami perilaku hiperaktif atau tidak.
2.      Wawancara guna konseling yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada klien dalam rangka membantu mengatasi masalah klien.
3.      Bila anak tidak mengalami gangguan hiperaktif, maka upaya yang dilakukan yaitu melakukan perlakuan preventive (pencegahan) agar nantinya diberikan pembinaan supaya tidak mengalami gangguan perilaku hiperaktif
4.      Bila anak mengalami hiperaktif, maka upaya yang dilakukan yaitu memberikan perlakuan curative (mengurangi dan mengobati), bekerjasama dengan pihak keluarga anak dan pihak therapist agar perilaku gangguan hiperaktifnya dapat segera ditangani agar segera disembuhkan

   IV.      METODE WAWANCARA
Metode yang digunakan dalam wawancara ini adalah wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara yang menggunakan guide pertanyaan tidak terlalu rinci, tetapi digunakan tema-tema pokok yang akan membantu pewawancara dalam memfokuskan kelanjutan pertanyaannya kepada informan.

     V.      PEDOMAN WAWANCARA
a.      Dasar Teori
1.      Definisi konseptual
Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Untuk dapat disebut memiliki gangguan hiperaktif, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif. Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.
Hiperaktif adalah gangguan perilaku yang dinyatakan dalam kegelisahan yang berlebihan, dengan berkurangnya perhatian dan aktifitas meningkat khususunya pada situasi yang relative terang. Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.

2.      Definisi operasional
Adapun aspek-aspek yang mencirikan seseorang tergolong anak yang hiperaktif, diantaranya yaitu :
Aspek fisik :
1.      Gerakan tubuh yang sangat lincah tapi tidak beraturan.
2.      Perilaku agresif seperti memukul, meninju, menendang, dan mencubit.

Aspek kognitif :
1.      Mudah hilang konsentrasi.
2.      Pelupa.
3.      Tidak paham instruksi yang diberikan.

Aspek perilaku :
1.Tidak mau duduk tenang. berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat.
2.Mengabaikan aturan yang ada.
3.Mengganggu orang lain tanpa memmperdulikan orang tersebut.

Aspek social :
1.      Sulit bergaul dengan teman sebaya.
2.      Tidak dapat membangun komunikasi secara efektif dengan orang lain.

b. Cek dengan tujuan Wawancara
Guide wawancara
1.      Siapa nama ibu?
2.      Anak ibu ada berapa?
3.      Anak ibu bersekolah dimana?
4.      Apa saja aktifitas anak ibu di rumah?
5.      Bagaimana hubungan anak ibu dengan saudaranya ?
6.      Bagaimana perilaku anak ibu di rumah?
7.      Apakah ada kegiatan rutinitas yang selalu dilakukan anak ibu setiap harinya?jika ada maka contohnya seperti apa?
8.      Bagaimana anak ibu merespon perintah-perintah yang ibu berikan?
9.      Apakah anak ibu bisa dengan mudah mengingat dan menjalankan perintah yang diberikan oleh ibu dengan baik?
10.  Bpa yang dilakukan anak ibu saat bermain?
11.  Jenis permainan apa yang paling digemarinya?
12.  Jika ada jenis mainan yang disukainya, apakah anak ibu bisa fokus atau bisa senang hanya dengan satu permainan tersebut?
13.  Apakah anak ibu bisa duduk dengan tenang dalam hal makan, bermain, dan sebagainya?
14.  Berapa lama anak ibu bisa duduk dengan tenang bila bermain dengan mainannya?
15.  Apakah anak ibu senang bermain dengan teman sebaya nya?
16.  Apakah anak ibu pernah membawa temannya untuk bermain dirumah?
17.  Bagaimana hubungan anak ibu dengan teman sepermainannya?
18.  Apa anak ibu sering membuat kegaduhan baik di rumah maupun di luar rumah?
19.  Kegaduhan seperti apa yang sering dilakukannya?
20.  apakah anak ibu sering mengganggu orang lain atau temannya? dalam situasi apa anak ibu melakukannya?
21.  Apakah anak ibu pernah memukul? Jika pernah memukul , siapa yang pernah dipukul oleh anak ibu?
22.  Seberapa sering anak ibu memukul?
23.  Dengan apa dia melakukannya?
24.  Apakah perilaku ini muncul dalam situasi tertentu?
25.  Apakah ibu pernah mendapat laporan cerita dari orang lain mengenai tingkah laku anak ibu ?
26.  Apa anak ibu pernah mengeluh dengan aktifitas yang dilakukan setiap harinya?
27.  ketika dia menyakiti orang lain,apakah ada alasan khusus yang diberikannya?

   VI.      PELAKSANAAN WAWANCARA
a.      Tempat                        : Muja Muju, UH2 
b.      Waktu                          : 15.00-16.00
c.      Frekuensi                    : 1 jam


 VII.      ALAT BANTU WAWANCARA
Alat Bantu yang digunakan dalam wawancara ini adalah kertas yang berisi guide wawancara dan bolpoint untuk mencatat informasi penting yang diperoleh dari informan selama percakapan berlangsung, serta camera digital sebagai alat Bantu untuk merekam suara dan gambar.

VIII.      HASIL WAWANCARA (meaning unit)
Dari informasi yang diperoleh diatas, dapat diketahui bahwa subjek itu jarang mau jika diperintah oleh orang tuanya, subjek juga tidak mau mengerjakan tugas sekolahnya jika tidak diberi pengertian oleh orang tuanya. Subjek adalah anak yang cerdas, hanya keaktifan yang menjadi masalahnya. Pada saat bermain, subjek sangat suka naik sepeda, berlari, dan bernyanyi, selain itu juga loncat-loncat, naik-naik pager dan naik-naik tempat tidur selalu dilakukannya sehari hari. Lompat-lompat yang biasa dilakukannya yaitu lompat-lompat ditempat tidur atau lompat-lompat dari kursi ke kursi lainnya. Subjek juga tidak bisa untuk duduk tenang, keterangan orang tuanya subjek tidak bisa duduk tenang lebih dari lima menit. Untuk hubungan subjek dengan teman sebayanya sangat baik, hanya saja subjek sering membuat kegaduhan, berbeda dengan teman-temannya yang hanya bermain biasa-biasa saja. Dalam hal agresifitas subjek memukul hanya jika tidak dipinjami mainan oleh temannya.Perilaku memukul subjek masih dalam tahap wajar . Orang tua subjek sempat diajak bicara hal si subjek dan mencari solusi agar si subjek tidak terlalu hiperaktif lagi, serta orang tua subjek disarankan untuk membawa subjek ke tumbuh kembang anak, RS Sarjito, tapi tidak dilakukannya. Jika malam hari subjek sering mengeluh kecapean. Dalam hak komunikasi, kemampuan komunikasi subjek sangat baik, diatas teman sebayanya.
Subjek selalu tidur larut malam.

Dari wawancara yang telah dilakukan dilapangan diketahui bahwa subjek (Alan) anak berusia 4 tahun , suka memukul jika temannya tidak meminjamkan mainan untuknya dia juga suka iseng menjaili teman-temannya, sering membuat kegaduhan dengan suka erteriak-teriak dan melompat-lompat. Subjek tidak pernah mengeluh dengan aktifitas setiap harinya hingga membuat orang tuanya kewalahan dalam menghadapi perilaku subjek.
 IX.         KESIMPULAN WAWANCARA
               Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa subjek adalah anak yang hiperaktif, karena memilki ciri-ciri yang sesuai dengan gejala hiperaktif. 































LAMPIRAN

  1. Interviewer      : selamat siang mbak cici ?
  2. Interviewee     : selamat siang mbak puput
  3. Interviewer      : maaf ya ganggu
  4. Interviewee     : gak apa-apa, ada apa mbak
  5. Interviewer      : gini, puput kan dapet tugas dari kampus mau wawancarai  orang tua yang memiliki anak yang hiperaktif, kebetulan kan kita tetangga mbak, nah setiap hari puput liat dek alan itu sangat aktif gitu ya nah jadi puput pengen tahu lebih banyak gitu, ganggu gak mbak ?
  6. Interviewee     : gak apa-apa
  7. Interviewer      : supaya datanya lengkap ya, nanti puput Tanya-tanya sedikit tentang identitasnya mbak cici ?
  8. Interviewee     : iya iya
  9. Interviewer      : nama lengkapnya mbak cici siapa ?
  10. Interviewee     : Sri budiarti
  11. Interviewer      : dek alan itu sekolah dimana ya mbak ?
  12. Interviewee     : TK negeri pertiwi jalan kapas
  13. Interviewer      : oo..TK negeri jalan kapas. Dek alan itu nama panjangnya siapa ?
  14. Interviewee     : alan zaki
  15. Interviewer      : alan zaki gitu ya ? mbak cici kerja dimana ?
  16. Interviewee     : ibu rumah tangga
  17. Interviewer      : usianya berapa ?
  18. Interviewee     : 30 tahun
  19. Interviewer      : jadi gini mbak, aktivitas dek alan sehari-hari dirumah itu gimana mbak ?
  20. Interviewee     : seperti biasa ya, aktivitasnya ya bermain, tidur, makan, tapi kebanyakan bermain mbak
  21. Interviewer      : kalo hubungannya sama saudaranya gt, sama sepupu nya gitu ?
  22. Interviewee     : baik hubungannya yang sebayanya ataupun yang lebih  tua baik
  23. Interviewer      : gitu mbak, kalo perilakunya dek alan dirumah seperti apa sama mamanya, sama ayahnya gitu ?
  24. Interviewee     : kalo sama ayahnya dia lebih deket kalo sama saya kurang…ya kurang deket karena dia sepertinya deket ke ayahnya
  25. Interviewer      : gitu ya mbak ? terus kegiatan rutinitas yang selalu dilakukan dek alan setiap hari itu contohnya seperti apa mbak ?
  26. Interviewee     : kalo rutinitas setiap hari sekolah, itu rutinitas dia, kalo selain lain itu gak ada
  27. Interviewer      : gitu mbak, kalo ini ya mbak cici perintah dek alan, misalnya tolong dek alan ambilkan ini gitu gimana respon yang diberikan oleh dia ?
  28. Interviewee     : kadang-kadang aja mau mbak, kadang-kadang mau, kadang-kadang gak mau gitu, jadi kadang-kadang dia males gitu
  29. Interviewer      : hehe males disuruh
  30. Interviewee     : he eh, males disuruh
  31. Interviewer      : kalo punya tugas dari sekolah gitu, itu langsung dikerjain gitu atau seperti apa ?
  32. Interviewee     : harus diingetin dulu baru dikerjain, harus kita kasih pengertian baru dia mau ngerjain
  33. Interviewer      : kalo dapet perintah dari mamanya atau ayahnya itu kemampuan untuk mengingatnya itu seperti apa ?
  34. Interviewee     : kalo kemampuan mengingatnya sangat bagus, sangat baik, cerdas anaknya. Masalahnya hanya itu aja dia kebanyakan bermain kayaknya dia
  35. Interviewer      : oo gitu, kalo bermain gitu mbak, permainan apa yang paling dia gemari gitu mbak setiap hari gitu ?
  36. Interviewee     : kerjaannya lari-lari nanti naik sepeda terus nanti lari lagi sering juga bernyanyi sambil naik sepeda bernyanyi seperti itu
  37. Interviewer      : naik sepeda itu sama temen-temenya ataukah sendiri ?
  38. Interviewee     : sama temen-temennya
  39. Interviewer      : lari-lari terus kegiatannya apa lagi yang selalu dilakukannya itu ?
  40. Interviewee     : ini mbak loncat-loncat, naik-naik pager, naik-naik tempat tidur yang seperti itu seperti itu gitu lah
  41. Interviewer      : loncat-loncat itu loncat-loncat seperti apa mbak ?
  42. Interviewee     : lompat-lompat biasa ditempat tidur lompat-lompat atau dari korsi ke korsi lain
  43. Interviewer      : aktiv ya anaknya…
  44. Interviewee     : ya gitu terus gak mau berhenti
  45. Interviewer      : terus kalo biasanya itu nonton tv, makan itu bisa gak mbak dek alan itu duduk tenang ?
  46. Interviewee     : gak bisa
  47. Interviewer      : gak bisa ya ? jadi kalo makan itu disuapin sambil lari-lari ?
  48. Interviewee     : sambil lari-lari, jadi kita orang tuanya yang nyuapin sambil lari-lari juga gak bisa untuk suruh duduk tenang
  49. Interviewer      : jadi paling lama untuk duduk tenangn itu berapa lama mbak ?
  50. Interviewee     : gak ada lima menit kali mbak
  51. Interviewer      : berarti gak betah dia ya ?
  52. Interviewee     : hehe..gak betahan mbak
  53. Interviewer      : terus kalo bermain sama saudaranya, sama temen-temennya itu sangat akrab gak ?
  54. Interviewee     : akrab…sama temen-temennya juga sering main kesini jemput dia, dia juga kadang kerumah temennya jemput, sangat akrab
  55. Interviewer      : berangkat main gitu ya, TPA ?
  56. Interviewee     : he eh..
  57. Interviewer      : oo terus dek alan itu pernah atau sering gak buat kegaduhan gitu mbak ? kalo iya seperti apa mbak contohnya ?
  58. Interviewee     : bukan pernah lagi, tapi sering , contohnya seperti kalo main sama temen-temennya itu mainannya selalu dia sebar-sebar, terus dia teriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi teriak-teriak, sementara temennya hanya main-main biasa, dia memang hanya main-main tapi sambil teriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi loncat loncat loncat loncat, lari-lari, nanti dateng lagi
  59. Interviewer      : terus temennya itu sering gak diusilin atau dinakalin sama dia gitu ?
  60. Interviewee     : ya kadang-kadang kalo rebutan mainan gitu ya
  61. Interviewer      : kalo mukul gitu mbak ?
  62. Interviewee     : mukul….
  63. Interviewer      : pernah ?
  64. Interviewee     : tapi ya gak sering-sering sih eng.. tapi ya pernah
  65. Interviewer      : yang sering dipukul siapa mbak ?
  66. Interviewee     : yang paling sering dipukul…ya temen-temennya misalnya dia menginginkan mainan ya…misalnya dia pinjem mainan gak boleh, direbut, kalo gak boleh ya direbut dipukul
  67. Interviewer      : oo gitu ya mbak kalo misalnya dia memukul temennya gitu, apakah pernah gitu dapet laporan dari orang tua temennya gitu ?
  68. Interviewee     : kalo sejauh ini sih belum ya karena masih tahap wajar-wajar aja
  69. Interviewer      : terus kalo disekolah gitu, pernah gak dapet peringatan dari gurunya mengenai kegiatannya yang dilakukan gitu mbak ?
  70. Interviewee     : iya, sering gitu ya, alan itu dikelasnya termasuk yang paling hiper, jadi saya dan ayahnya juga sempat berapa kali diajak bicara sama gurunya untuk lebih memperhatikan, terus mencari solusi agar si anak itu tidak terlalu hiperaktiff, karena dengan hiperaktif dia tidak bisa konsentrasi sama pelajarannya gitu
  71. Interviewer      : berarti dari gurunya juga udah istilahnya ngewanti-wanti
  72. Interviewee     : udah..udah ngasih tahu, mereka juga kasih e..satu pe..rmasalahan
  73. Interviewer      : solusi ?
  74. Interviewee     : he eh solusinya bahwa kita disarankan untuk ke sarjito yak ke klinik apa? Tumbuh kembang anak kalo gak salah gitu, untuk…untuk mengontrol kayaknya, mengontrol kegiatannya alan, tapi tidak kami lakukan kami merasa bahwa masih wajar-wajar aja.
  75. Interviewer      : terus disamping itu kalo misalnya dia sering lompat-lompat gitu ya mbak ya pernah gak dek alan itu mengeluh misalnya “mah, aku ini “ gimana capek gitu atau pusing ?
  76. Interviewee     : oo iya biasanya gitu kalo malem mau tidur gitu dia bilang capek terus nanti dipijitin, nanti kita pijitin kita sama-sama
  77. Interviewer      : untuk perilaku memukul tadi mbak itu perilaku memukulnya itu muncul pada saat tidak dikasih mainan saja atau memang kadang-kadang dia suka memukul tanpa alasan gitu mbak ?
  78. Interviewee     : selalu ada alasan bukan tanpa alasan terus dia memukul itu enggak, contohnya misalkan dia menginginkan sesuatu tapi tidak terpenuhi missal nanti dia mukul atau melempar barang atau seandainya dia mau pinjem mainan temannya, temannya gak memperbolehkan sama dia dipukul hehe..seperti itu
  79. Interviewer      : terus untuk kemampuan komunikasinya mbak, dengan usianya yang berapa mbak ?
  80. Interviewee     : ee hamper lima tahun
  81. Interviewer      : dengan usianya yang hamper lima tahun itu gimana mbak kemampuan untuk komunikasinya ?
  82. Interviewee     : sangat bagus mbak, dia ee..melebihi anak-anak se usianya sebaya dia sangat cerdas anaknya, masalahnya hanya hanya terlalu aktif saja
  83. Interviewer      : oo terlalu aktiv sampe dia itu ini ya mbak sulit untuk konsentrasi gitu ?
  84. Interviewee     : he eh gitu sulit konsentrasi karena banyak energy yang keluar
  85. Interviewer      : kalo malem istirahatnya ini selalu ontime atau gimana ?
  86. Interviewee     : gak pernah ontime, selalu larut malem itu sudah kebiasaan dari bayi ya dari dia lahir itu kalo tidur itu sampe dia harus tengah malem jam dua belas gitu kadang jam satuan gitu baru tidur
  87. Interviewer      : gitu yq mbak ?
  88. Interviewee     : iya seperti itu terus
  89. Interviewer      : oke, jadi informasinya sudah cukup semuanya mbak sudah cukup nanti kalo misalnya ada beberapa data yang pengen puput tanyakan lagi nanti puput dating lagi kesini gitu
  90. Interviewee     : oo gitu
  91. Interviewer      : he eh makasih lo mbak atas waktunya, maaf sudah banyak merepotkan. asalamualaikum
  92. Interviewee     : walaikumsalam

No
Meaning Unit
Makna Deskriptif
1.
kadang-kadang aja mau mbak, kadang-kadang mau, kadang-kadang gak mau gitu, jadi kadang-kadang dia males gitu
jarang mau jika diperintah oleh orang tuanya
2.
harus diingetin dulu baru dikerjain, harus kita kasih pengertian baru dia mau ngerjain
subjek tidak mau mengerjakan tugas sekolahnya jika tidak diberi pengertian oleh orang tuanya.
3.
kalo kemampuan mengingatnya sangat bagus, sangat baik, cerdas anaknya. Masalahnya hanya itu aja dia kebanyakan bermain kayaknya dia
subjek anak yang cerdas, hanya keaktifan yang menjadi masalahnya
4.
kerjaannya lari-lari nanti naik sepeda terus nanti lari lagi sering juga bernyanyi sambil naik sepeda bernyanyi seperti itu
subjek sangat suka naik sepeda, berlari, dan bernyanyi.
5.
ini mbak loncat-loncat, naik-naik pager, naik-naik tempat tidur yang seperti itu seperti itu gitu lah
Loncat-loncat, naik-naik pager dan naik-naik tempat tidur selalu dilakukannya
6.
lompat-lompat biasa ditempat tidur lompat-lompat atau dari korsi ke korsi lain
Lompat-lompat yang biasa dilakukannya yaitu lompat-lompat ditempat tidur atau lompat-lompat dari kursi ke kursi lainnya.
7.
sambil lari-lari, jadi kita orang tuanya yang nyuapin sambil lari-lari juga gak bisa untuk suruh duduk tenang
Subjek tidak bisa untuk duduk tenang
8.
Gak ada lima menit kali mbak
Subjek tidak bisa duduk tenang lebih dari lima menit
9.
akrab…sama temen-temennya juga sering main kesini jemput dia, dia juga kadang kerumah temennya jemput, sangat akrab
Hubungan subjek dengan teman sebayanya sangat baik
10.
bukan pernah lagi, tapi sering , contohnya seperti kalo main sama temen-temennya itu mainannya selalu dia sebar-sebar, terus dia teriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi teriak-teriak, sementara temennya hanya main-main biasa, dia memang hanya main-main tapi sambil teriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi loncat loncat loncat loncat, lari-lari, nanti dateng lagi
Subjek sering membuat kegaduhan, berbeda dengan teman-temannya yang hanya bermain biasa-biasa saja
11.
yang paling sering dipukul…ya temen-temennya misalnya dia menginginkan mainan ya…misalnya dia pinjem mainan gak boleh, direbut, kalo gak boleh ya direbut dipukul

Subjek memukul hanya jika tidak dipinjami mainan
12.
kalo sejauh ini sih belum ya karena masih tahap wajar-wajar aja
Perilaku memukul subjek masih dalam tahap wajar
13.
iya, sering gitu ya, alan itu dikelasnya termasuk yang paling hiper, jadi saya dan ayahnya juga sempat berapa kali diajak bicara sama gurunya untuk lebih memperhatikan, terus mencari solusi agar si anak itu tidak terlalu hiperaktiff, karena dengan hiperaktif dia tidak bisa konsentrasi sama pelajarannya gitu
Orang tuanya sempat diajak bicara hal si subjek dan mencari solusi agar si subjek tidak terlalu hiperaktif lagi
14.
he eh solusinya bahwa kita disarankan untuk ke sarjito yak ke klinik apa? Tumbuh kembang anak kalo gak salah gitu,untuk…untuk mengontrol kayaknya, mengontrol kegiatannya alan, tapi tidak kami lakukan kami merasa bahwa masih wajar-wajar aja.
Orang tua subjek disarankan untuk membawa subjek ke tumbuh kembang anak, RS Sarjito, tapi tidak dilakukannya.

15.
oo iya biasanya gitu kalo malem mau tidur gitu dia bilang capek terus nanti dipijitin, nanti kita pijitin kita sama-sama
Subjek sering mengelh kecapean
16.
selalu ada alasan bukan tanpa alasan terus dia memukul itu enggak, contohnya misalkan dia menginginkan sesuatu tapi tidak terpenuhi missal nanti dia mukul atau melempar barang atau seandainya dia mau pinjem mainan temannya, temannya gak memperbolehkan sama dia dipukul hehe..seperti itu
Memukul hanya karena ada alasan
17.
sangat bagus mbak, dia ee..melebihi anak-anak se usianya sebaya dia sangat cerdas anaknya, masalahnya hanya hanya terlalu aktif saja
Kemampuan komunikasi subjek sangat baik, diatas teman sebayanya.
18.
gak pernah ontime, selalu larut malem itu sudah kebiasaan dari bayi ya dari dia lahir itu kalo tidur itu sampe dia harus tengah malem jam dua belas gitu kadang jam satuan gitu baru tidur
Subjek selalu tidur larut malam



Kesimpulan :
kadang-kadang aja mau mbak, kadang-kadang mau, kadang-kadang gak mau gitu, jadi kadang-kadang dia males gitu.














VII. ANALISIS TEMA
1. Gerakan tubuh yang sangat lincah tapi tidak beraturan.

ini mbak loncat-loncat, naik-naik pager, naik-naik tempat tidur yang seperti itu seperti itu gitu lah
Gerakan tubuh yang sangat lincah tapi tidak beraturan, contohnya meloncat-loncat, naik-naik pager, naik-naik tempat tidur atau dari korsi ke korsi lain
lompat-lompat biasa ditempat tidur lompat-lompat atau dari korsi ke korsi lain

2. Perilaku agresif seperti memukul, meninju, menendang, dan mencubit.

tapi ya gak sering-sering sih eng.. tapi ya pernah
Perilaku agresif seperti memukul pernah dilakukan, contohnya memukul teman ketika menginginkan dan merebut mainan tapi masih dalam tahap wajar saja.
yang paling sering dipukul…ya temen-temennya misalnya dia menginginkan mainan ya…misalnya dia pinjem mainan gak boleh, direbut, kalo gak boleh ya direbut dipukul

kalo sejauh ini sih belum ya karena masih tahap wajar-wajar aja

3. Mudah hilang konsentrasi.

harus kita kasih pengertian baru dia mau ngerjain
Ketika ada tugas, anak harus diberi pengertian dahulu karena anak sulit berkonsentrasi
he eh gitu sulit konsentrasi karena banyak energy yang keluar

4. Pelupa.

harus diingetin dulu baru dikerjain
Terkadang subjek harus diingatkan, supaya tidak lupa, namun pada dasarnya kemampuan mengingat baik, intensitas bermain yang berlebihan membuatnya lupa.
kalo kemampuan mengingatnya sangat bagus, sangat baik, cerdas anaknya. Masalahnya hanya itu aja dia kebanyakan bermain kayaknya dia
5. Tidak paham instruksi yang diberikan.

kadang-kadang aja mau mbak, kadang-kadang mau, kadang-kadang gak mau gitu, jadi kadang-kadang dia males gitu
Jarang bersedia melaksanakan perintah orang tuanya, karena malas, dan harus diberi pemahaman instruksi terlebih dahulu.
harus diingetin dulu baru dikerjain, harus kita kasih pengertian baru dia mau ngerjain

6. Tidak mau duduk tenang. berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat.

ini mbak loncat-loncat, naik-naik pager, naik-naik tempat tidur yang seperti itu seperti itu gitu lah
Tidak dapat duduk tenang, bahkan lima menit saja, berlari-lari kesana-kemari, memanjat pagar, dan naik tempat tidur
sambil lari-lari, jadi kita orang tuanya yang nyuapin sambil lari-lari juga gak bisa untuk suruh duduk tenang
Gak ada lima menit kali mbak

7. Mengabaikan aturan yang ada.

sambil lari-lari, jadi kita orang tuanya yang nyuapin sambil lari-lari juga gak bisa untuk suruh duduk tenang
Ketika makan, tidak dapat duduk tenang, sebagaimana aturan saat sedang makan, aturan tidur malam juga selalu harus tengah malam.
gak pernah ontime, selalu larut malem itu sudah kebiasaan dari bayi ya dari dia lahir itu kalo tidur itu sampe dia harus tengah malem jam dua belas gitu kadang jam satuan gitu baru tidur


8.      Mengganggu orang lain tanpa memperdulikan orang tersebut.

bukan pernah lagi, tapi sering , contohnya seperti kalo main sama temen-temennya itu mainannya selalu dia sebar-sebar, terus dia teriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi teriak-teriak, sementara temennya hanya main-main biasa, dia memang hanya main-main tapi sambil teriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi loncat loncat loncat loncat, lari-lari, nanti dateng lagi
Anak sering mengganggu temannya, dengan menghambur-hamburkan mainan temannya, berteriak, bernyanyi dengan berteriak, dan merebut mainan temannya.
ya kadang-kadang kalo rebutan mainan gitu ya

9.      Pergaulan  dengan teman sebaya.

baik hubungannya yang sebayanya
Pergaulan dengan teman sebaya baik.
akrab…sama temen-temennya juga sering main kesini jemput dia, dia juga kadang kerumah temennya jemput, sangat akrab
sama temen-temennya

10. Komunikasi dengan orang lain.

akrab…sama temen-temennya juga sering main kesini jemput dia, dia juga kadang kerumah temennya jemput, sangat akrab
Komunikasi subjek baik kepada teman, ibu
( orang tuanya ) dan sangat cerdas.
oo iya biasanya gitu kalo malem mau tidur gitu dia bilang capek terus nanti dipijitin, nanti kita pijitin kita sama-sama
sangat bagus mbak, dia ee..melebihi anak-anak se usianya sebaya dia sangat cerdas anaknya, masalahnya hanya hanya terlalu aktif saja

Kesimpulan
Subjek termasuk anak hiperaktif namun tetap cerdas.

0 komentar: