Rabu, 29 Desember 2010

HIKMAH SHALAT


            Shalat adalah jalinan ( hubungan ) yang kuat antara langit dan bumi, antara Allah dan makhlukNya ( dalam hal ini manusia ) sehingga Shalat dikatakan sebagai tiang agama dan rukun Islam. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
“ Pangkal segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah Shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah “ ( HR.At Tabrani dan Mu’adz ). Dalam Al Qur’an Allah telah mewajibkan shalat atas orang-orang yang beriman yang dijabarkan dalam QS.An Nisa’ 103 :
Sesungguhnya Shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
            Dalam melaksanakan Shalat, terdapat beberapa gerakan-gerakan. Ada pula yang berupa pengulangan. Diantara gerakan tersebut beserta hikmahnya bagi kesehatan antara lain :
  1. Al Qiyam ( berdiri )
Ketika melakukan shalat, berdiri merupakan gerakan pertama setelah takbiratul Ihram ( takbir di awal shalat ). Dalam posisi ini otot yang berada di punggung memberi kesempatan kepada tulang punggung pada posisi lurus.
  1. Gerakan Rukuk
Posisi punggung yang berubah dari posisi ke posisi badan membentuk sudut yang lurus dengan kedua kaki tetap berdiri membuat posisi punggung kokoh, tidak loyo dan tidak membungkuk.
  1. I’tidal ( Bangun dari ruku’ )
Gerakan ini dilakukan dengan hikmad dan akan menjadikan tulang tubuh kembali ke posisi awal.
  1. Dari berdiri menuju sujud
Gerakan ini berlangsung dengan cepat dan hanya membutuhkan waktu sedikit ( seperti yang diungkap oleh Dr.Taufik Ilwan ). Manfaat gerakan ini sebagai sirkulasi darah pada saat turun dari berdiri menuju sujud.
  1. Gerakan Sujud
Sujud adalah bentuk ketundukan tertinggi seorang hamba di hadapan Tuhannya ( dr.Sagiran.M.kes ). Tubuh merendah yang menjadikan otak lebih rendah di bandingkan jantung sehingga terjadilah relaksasi otot-otot punggung yang membuat kelancaran peredaran darah di otak. Sujud juga merupakan gerakan anti stroke. Stroke terjadi bila terdapat pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga sebagian otak mengalami gangguan, tamak sebagai keadaan lumpuh separuh badan. Sujud juga dapat membantu proses pencernaan dengan proses pemijatan terhadap perut. Bagi kaum ibu, gerakan ini menempatkan rahim pada posisinya yang alami dan mencegah terjadinya kerusakan dan kelainan pada kandungan.
  1. Duduk dalam shalat
Duduk dalam gerakan shalat dengan jari-jari menekuk merupakan relaksasi maksimal dari otot-otot di betis, dimana otot ini sering mengalami nyeri karena menopang postur ( kontraksi statis ) dan berjalan atau lari ( kontraksi dinamis ). Saat duduk, otot tersebut direnggangkan maksimal sehingga terjadi pemulihan dan bebas dari timbunan asam laktat penyebab nyeri dan kelelahan. Dengan duduk ini pula seluruh persendian di tungkai, kaki dan jari-jari menjadi aktif, lentur dan bebas pengapuran, serta kekakuan. Efek lebih lanjut tentu lebih kuat dan tahan terhadap trauma fisik dan mekanik.


  1. Gerakan Salam
Salam adalah perbuatan yang terahir dalam shalat. Salam diucapkan dua kali, kanan dan kiri. Secara anatomis, leher adalah bagian tubuh yang amat vital menghubungkan kepala dan batang tubuh yang menyebabkan penjepitan saraf sering terjadi dikarenakan tidak adanya kelenturan di bagian leher. Gerakan salam pada ahirnya memperkuat otot-otot dan seluruh struktur leher berikut funngsi refleks-refleksnya.
Selain dari segi kesehatan bagi tubuh hikmah shalat yang lainnya  yang diungkap dalam Mukzizat Gerakan Shalat ( dr.Sagiran, M.Kes ) yaitu :
  1. Shalat sebagai cara istirahat sekaligus exercise tubuh.
Shalat yang diawali dengan wudhu, memberi efek kesegaran moisturaising bagi kulit dan selaput lendir. Setelah dimulai dengan takbiratul ikhram dan konsentrasi yang penuh, tubuh akan merasakan rileks. Karena dalam hal pikiran, lisan, dan fisik, benar-benar terkoordinasi sedemikian rupa sehingga sebagai exercise yang menyeluruh. Apalagi jika dilakukan dengan kekhusyukan.
  1. Mengatasi depresi dan putus asa
Hidup manusia tidak terlepas dari berbagai bentuk permasalahan. Ketika permasalahan yang dihadapi telah mencapai klimaks dan manusia merasa kurang atau bahkan depresi yang berujung dengan putus asa yang tidak berkesudahan, dengan shalat, manusia akan merasakan ketenangan batin yang menenangkan, manusia diperintahkan untuk berdo’a memohon pertolongan kepada Allah. Dalam Qur’an surat Al Baqarah ayat 153, Allah berfirman :
“ Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan  ( kepada Allah )dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar “.
Hikmah lain dari shalat menurut Hilmi Al Khuli yakni :
  1. Memperkuat semua otot-otot tubuh dan persendian dengan gerakan ruku’ dan sujud
  2. Memperkuat otot-otot tulang punggung dan mencegah terjadinya pembengkokan
  3. Menghilangkan sesuatu yang menumpuk pada dinding lambung dari bahan minyak dan lemak.
  4. Mencegah penyakit varises karena :
a.        gerakan-gerakan shalat yang khas dan istemewa mampu memperkecil tekanan pada dinding-dinding yang lemah bagi urat-urat kaki bagain luar.
b.        Mengaktifkan kerja pemompaan urat-urat bagian samping sehingga meringankan tekanan urat-urat bagain luar.
c.         Memperkuat dinding-dinding urat yang lemah melalui peningkatan kemampuan zat-zat makanan pembangun tubuh dalam kaitannya dengan pembentukan organ-organ seluruh tubuh oleh zat-zat makanan.
  1. Shalat sebagai sarana mendapat keberuntungan
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya ( Al Mu’minun 1-2 ).
Pengertian keberuntungan dapat diartikan segala sesuatu yang diinginkan manusia ( contoh : kebugaran, kebahagiaan, ketentraman, ketenangan ).
  1. Penjelasan di atas sekaligus menjelaskan mengenai hikmah shalat yang memberikan ketentraman jiwa dan hati karena shalat terdapat bacaan tasbih yang dapat digunakan sebagai penyelamat dan pengaman, ketika menghadapi kesulitan. QS.AS Shafaat ayat 139 mengisahkan mengenai kisah Nabi Yunus A.S yang hendak di lemparkan ke laut lepas.
  2. Shalat adalah pencegah dari perbuatan keji dan munkar ( QS. Al “Ankabut 45 ).
  3. Shalat sebagai ukuran kebersamaan.
Shalat menghapuskan perbedaan yang ada ( contohnya : ras, suku bangsa, negara, kaya, miskin, tua, muda ) karena tidak ada istilah pengelompokan dalam shalat, semua berada dalam satu shaff ( barisan ) yang sama.
  1. Shalat juga mengusir rasa sepi.
Pembiasaan shalat berjamaah di masjid, menjadikan individu tersebut mempunyai kesempatan untuk berinterakasi dengan orang lain sehingga hilanglah rasa sepi yang dideritanya.
  1. Shalat mencegah perasaan takut dan berkeluh kesah.
Dua sifat dominan yang tidak luput dari setiap manusia adalah perasaan takut dan berkeluh kesah saat menghadapi ujian atau cobaan, sebagaimana Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-Ma’arij 19-23.





           

0 komentar: